Deutero Melayu
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari
Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan
senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Mereka
seringkali disebut juga orang-orang Dongson. Peradaban mereka lebih
tinggi daripada ras Proto Melayu. Mereka dapat membuat perkakas dari
perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam
dengan sempurna. Perpindahan mereka ke Kepulauan Indonesia dapat
dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di
beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi panjang.
Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina,
Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam bidang pengolahan tanah
mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah
pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih
dahulu. Ras Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran lebih maju
dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu
dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan ras
Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagian dari ras
Deutero Melayu ada yang mencapai Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada yang
hingga sampai Madagaskar.
Kedatangan
ras Deutero Melayu di Kepulauan Indonesia makin lama semakin banyak.
Mereka pun kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai
tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur dan
selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Pada masa
selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan. Proto Melayu meliputi penduduk
di Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara, serta Toraja di Sulawesi.
Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk
Papua dan yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua, adalah ras Deutero
Melayu.
0 komentar:
Post a Comment