Melaksanakan Penentuan Komoditas Tanaman Perkebunan Tahunan yang Akan Diusahakan BAG 2
b. Kesesuaian persyaratan teknis
Aspek-aspek teknis yang harus diperhatikan dan dikaji dalam kegiatan agribisnis perkebunan antara lain:
1) Lokasi Usaha
Lokasi Usaha merupakan salah satu faktor terpenting dalam setiap usaha, terutama jika menyangkut usaha di bidang pertanian. Oleh karena itu faktor lokasi harus dipertimbangkan dan dilakukan pengkajian agar dapat ditentukan apakah suatu lokasi yang akan dijadikan tempat usaha tersebut dapat dikatakan layak digunakan. Dalam banyak hal justru faktor ini(terutama jika menyangkut lahan yang luas misalnya untuk perkebunan atau industri) sering kali menghambat karena menyangkut berbagai aspek permasalahan.Ketersediaan lahan untuk di Jawa dan di kawasan perkotaan relatif lebih sulit di bandingkan di luar Jawa sehingga usaha perkebunan yang membutuhkan lokasi yang relatif luas cenderung di lakukan di luar Jawa.
Lokasi merupakan tempat melayani pelanggan. Dengan demikian, maka perlu dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan keuntungan sebagai berikut:
a) Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat lebih memuaskan
b) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik jumlah dan kualitasnya
c) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
d) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
e) Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang
f) Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.
Dalam memilih dan menetukan lokasi perlu dilakukan penilaian dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi. Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Misalnya, biaya transportasi sendiri hampir mendekati 25% dari harga jual produk (bergantung pada produk dan jenis produksi atau jasa yang diberikan). Angka 25% ini mengandung arti bahwa seperempat pendapatan total perusahaan dibutuhkan untuk menutup biaya pengangkutan bahan-bahan baku yang masuk dan barang jadi yang keluar. Biaya lain yang dipengaruhi faktor lokasi di antaranya adalah pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa. Pilihan lokasi mencakup
a) Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
b) menentukan lokasi baru;
c) mempertahankan lokasi sekarang, tetapi menambahkan fasilitas lain di lokasi yang berbeda; atau d) menutup fasilitas yang sekarang dan pindah ke lokasi lain.
Memilih lokasi menjadi semakin sulit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi terjadi karena
a) Perkembangan ekonomi pasar
b) Komunikasi internasional yang lebih baik,
c) Perjalanan (udara, laut, darat) dan pengangkutan barang yang lebih cepat serta lebih dapat diandalkan,
d) semakin mudahnya arus kas antarnegara, dan
e) perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi. Selain globalisasi, sejumlah faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi di antaranya adalah tenaga kerja, tinggkat suku bunga, pendapatan per kapita, biaya dan sikap pemerintah.
2) Kondisi Lokal
Salah satu faktor penting yang tidak boleh dilupakan karena sering menjadi penghambat adalah kondisi setempat diantaranya seperti:a) Iklim
Pada agribisnis perkebunan iklim adalah unsur yang tidak dapat dipengaruhi artinya dengan jalan bagaimanapun tak dapat diubah sekehendak manusia. Karena adanya ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam tentang hal iklim, maka pengusaha perkebunan harus dapat mempergunakan kemungkinan setempat sebaik mungkin karena iklim sangat berpengaruh kepada pemilihan kultur, produktivitas hasil tanaman, dan pelaksanaan pekerjaan pertanian/perkebunan. Hal-hal yang perlu diinventarisasi dan dikaji antara lain:
- Suhu udara (khususnya suhu maksimum, minimum, rata-rata per hari, bulan, tahun dan 10 tahun). Contoh: Persyaratan Suhu udara rata-rata 17-21o C untuk kopi arabika, dan Suhu udara rata-rata 21-24o C untuk kopi robusta, Suhu optimal untuk persyaratan tanaman karet berkisar antara 250C sampai 350C, untuk perkebunan tanaman kelapa sawit komersial dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 24-28o C, sedangkan temperatur ideal bagi pertumbuhan kakao adalah 300-320C (maksimum) dan 180-210 (minimum). Temperatur yang lebih rendah dari 100 akan mengakibatkan gugur daun dan mengeringnya bunga.
- Kelembaban (khususnya kelembaban maksimum, minimum, rata-rata perhari, bulan, tahun dan 10 tahun). Contoh persyaratan kelembapan udara tanaman kelapa sawit berkisar 80%.
- Penyinaran matahari (khususnya penyinaran rata-rata setahun, 10 tahun). Contoh untuk kelapa sawit panjang penyinaran yang diperlukan 5-12 jam/hari, untuk fotosintesis tanaman kakao maksimum diperoleh pada saat penerimaan cahaya pada tajuk sebesar 20% dari pencahayaan penuh.
- Curah hujan (khususnya curah hujan bulanan, tahunan, kondisi ekstrim). Contoh untuk tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm sampai 4.000 mm/tahun, dengan hari hujan berkisar antara 100 s.d. 150 HH/tahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan berkurang,kebutuhan untuk tanaman kelapa sawit curah hujannya sekitar 2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun tanpa adanya bulan kering yang nyata, untuk tanaman kopi curah hujan yang dipersyaratkan 1.500 s.d. 2.500 mm/th, bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 1-3 bulan.
- Angin (khususnya arah, kekuatan/kecepatan, durasi, angin perusak). Contoh: yang sangat baik untuk kelapa sawit khususnya membantu dalam penyerbukaan berkisar 5-6 km/jam, pada pohon tanaman kopi tidak tahan terhadap goncangan angin kencang, lebihlebih dimusim kemarau. Karena angin itu mempertinggi penguapan air pada permukaan tanah perkebunan. Selain mempertinggi penguapan, angin dapat juga mematahkan dan merebahkan pohon pelindung yang tinggi, sehingga merusakkan tanaman di bawahnya.
- Debu dan asap (khususnya arah, freuensi, keadaan/kotoran), kemudian banjir (khususnya tinggi, waktu/musim, lama). Catatan gempa setempat (khususnya frekuensi dan kedahsyatan/skala Richter)
Tanah adalah lapisan atas bumi yang dapat diolah menurut kepentingannya, karena tanah dipandang sebagai sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman. Setiap komoditas tanaman membutuhkan persyaratan tanah untuk hidup secara optimal. Untuk itu kondisi tanah yang ada agar sesuai dengan peruntukan jenis tanaman, hal ini tidak dapat dianggap ringan, maka perlu dibutuhkan data yang riil seperti kandungan hara (makro dan mikro). Contoh pada tanaman
kopi menghendaki tanah yang dalam, gembur dan banyak mengandung humus berarti banyak mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi. Untuk tanaman karet tanah harus gembur, kedalaman antara 1-2 meter, tidak bercadas. Untuk tanaman kakao dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal persyaratan fisik dan kimia tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksi kakao terpenuhi.
- Sifat fisik (khususnya tekstur dan struktur) contoh pada tanaman kopi umumnya menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus, dan permeable, atau dengan kata lain tekstur tanah harus baik. Pada tanaman karet pada umumnya lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya, tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air. Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir. Pada tanaman kakao Tekstur tanah yang baik untuk tanaman kakao adalah lempung liat berpasir dengan komposisi 30 - 40 % fraksi liat, 50% pasir, dan 10 - 20 persen debu. Pada tanaman kelapa sawit, Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol.
- Derajat keasaman (pH) tanahnya (khususnya Asam, netral, dan basa). Contoh pada tanaman kopi menghendaki reaksi yang agak asam dengan pH 5,5 - 6,5. Pada tanaman karet, reaksi tanahnya dengan pH 4,5 - pH 6,5. Pada tanaman kakao dapat tumbuh dengan pH 6 - 7,5; tidak lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari 4; paling tidak pada kedalaman 1 meter. Hal ini disebabkan terbatasnya ketersediaan hara pada pH tinggi dan efek racun dari Al, Mn, dan Fe pada pH rendah. Pada kelapa sawit Nilai pH yang optimum adalah 5,0– 5,5.
Selain itu ada faktor yang secara umum harus dipertimbangkan untuk setiap usaha, yaitu sarana jalan dan transportasi dari dan ke tempat usaha tersebut. Faktor transportasi inilah yang umumnya merupakan kunci keberhasilan atau penyebab kegagalan suatu usaha karena menyangkut biaya transportasi dan bagi usaha jasa akan menyangkut kedatangan pelanggan. Kondisi transpotasi yang meliputi:
- Jalan darat (kelas jalan, lebar, kondisi dan kekuatan, jaringan jalan dan jarak ke kota)
- Kereta api (jaringan, kekuatan dan kondisi, lokasi/kondisi fasilitas muat dan bongkar, pergudangan, peraturan berlaku dan tarif, dll)
- Angkutan air (jaringan jalan air, lebar, dalam dan kondisi jaringan, fasilitas muat dan bongkar, pergudangan, kapasitas dan kondisi dermaga, peraturan berlaku dari tarif)
- Angkutan udara (tipe dan panjang lapangan terbang, pergudangan dan ongkos-ongkos)
- Angkutan umum penumpang (bus, angkutan kota/pedesaaan, taksi, dll)
d) Pasokan air
- Karakteristik (kesadahan, sifat korosif, kandungan gas dan unsur kimia berperan, rata-rata suhu minimum dan maksimal harian, bulanan dan tahunan, tekanan minimum dan maksimum).
- Sumber dari fasilitas umum (jumlah maksimum, tempat yang mungkin untuk penyambungan, jenis dan tipe saluran yang ada, tekanan, dan biaya).
- Pengadaan sendiri dari mata air, air permukaan (sungai, danau), air tanah (sumur) atau dari hasil reklamasi.
- Kegiatan terkait antara lain studi sumber air dan cara memperolehnya, ijin pemompaan, ijin penggunaan sumber air, pembebasan atau ganti rugi penggunaan lahan untuk penyaluran air, usaha pengamanan dan perlakuan seperti pembersihan (kotoran organik, non organik) dan penjernihan, pengurangan bahkan penghilangan bau dan kesadahan, serta sterilisasi jika diperlukan.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment