-->

Identifikasi Metode Pengendalian Hama

Metode Pengendalian Hama 

Beberapa metode atau cara pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yang telah dikenal yakni :

a) Metode kultur teknik
Pengendalian secara kultur teknis adalah pengendalian  dengan cara mengelola lingkungan atau ekosistem sedemikian rupa sehingga ekosistem tersebut menjdi kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman sehingga dapat mengurangi laju peningkatan populasi dan kerusakan tanaman. 
Pengendalian secara kultur teknis bersifat preventif artinya dilakukan sebelum serangan organisme terjadi dengan harapan agar populasinya tidak meningkat sampai melebihi ambang pengendaliannya.
Cara pengendalian ini tidak perlu mengeluarkan biaya khusus dan tidak mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.

Metode  kultur teknik dapat dilakukan dengan cara :
  • Sanitasi (pembersihan ) terhadap : 
- Membuang/memotong bagian tanaman yang terserang.
- Mengumpulkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang telah mati.
- Membersihkan lingkungan perkebunan agar tidak menjadi inang bagi hama maupun penyakit.

Dengan membersihkan sisa-sisa tanaman maupun lingkungan ini berarti kita :
- Mengurangi populasi awal suatu hama yang secara potensial dapat merugikan pertanaman.
- Memotong siklus hidup hama sehingga perkembangbiakannya akan terganggu.
- Mengurangi sumber infeksi.
- Mencegah kerusakan tanaman berikutnya.

  • Penggunaan varistas resisten

b) Metode mekanis dan fisik
Pengendalian secara mekanis / fisik adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan secara langsung maupun tidak langsung untuk :
- Mematikan hama. 
- Mengganggu aktifitas hama. 
- Mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kematian pada hama.
- Mengurangi populasi hama.
 
Beberapa perlakuan atau tindakan yang termasuk dalam pengendalian secara mekanis / fisik antara lain :
- Pemasangan alat perangkap, misal mmasang lampu patromak pada malam hari untuk menarik atau mengumpulkan hama tertentu.
- Menggunakan metil eugenol yang berfungsi sebagai atraktan. 
- Pengusiran. 
- Gropyokan untuk mengusir hama secara masal. 

c) Metode Biologis 
Pengendalian secara biologis adalah upaya  mengurangi atau menekan populasi organisme penggangu tanaman dengan menggunakan musuh alami seperti parasit, predator dan patogen.
- Parasit adalah binatang yang hidup diatas atau di dalam binatang lain yang merupakan inangnya. Parasit dapat menghisap cairan tubuh inangnya sehingga melemahkan dan akhirnya mati.
- Predator  adalah organisme yang memakan organisme lainnya.
- Patogen  adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hama. Patogen yang dapat menyerang serangga hama adalah bakteri, jamur dan virus. 

d) Metode Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia seperti pestisida. 
Metode Pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan bahan kimia atau pestisida merupakan pilihan terakhir apabila dengan cara lain yang lebih bersifat ramah lingkungan tidak memungkinkan lagi serta tidak dapat menurunkan atau menekan tingkat populasi hama yang telah melampaui batas ambang ekonomi (tingkat membahayakan).
Hingga saat ini, cara pengendalian ini masih dianggap yang paling efektif,  mudah, serta praktis. Namun cara ini seringkali menimbulkan efek samping, Sebab apabila penggunaan bahan kimia atau pestisida tidak dikelola dengan baik dan benar maka dapat membahayakan kesehatan manusia, organisme lain, terjadi pencemaran terhadap lingkungan serta dapat menimbulkan masalah baru terhadap hama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida yakni :
  • Jenis pestisida yang digunakan sesuai dengan hama sasaran ( yang dikendalikan). 
  • Alat yang digunakan sesuai dengan formulasi pestisida yang dipakai. 
  • Dosis penggunaannya tepat. 
  • Cara penyebaran pestisida ke organisme pengganggu tanaman benar. 
  • Memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungannya. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment