-->

Penuturan Kisah Sangat Dipengaruhi Oleh Sudut Pandang Orang yang Mengisahkannya

Simaklah puisi berikut:



Simak pula cerita berikut:

“Satu peristiwa, dua sudut pandang”
Suatu pagi terjadi kecelakaan, seorang peserta didik Sekolah Menengah yang ngebut di jalanan, menabrak kendaraan lain di depannya. Motornya hancur, ia sendiri terluka parah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Banyak orang menyaksikan peristiwa itu. Ketika sampai di rumahnya, seorang Bapak yang melihat peristiwa tersebut bercerita kepada tetangganya: ”Tadi pagi saya melihat seorang anak Sekolah Menengah mengendarai motornya dalam keadaan ngebut, sampai akhirnya ia menabrak kendaraan di depannya. Sekarang ia dibawa ke rumah sakit!” Sementara itu, sang pengendara motor, setelah dirawat selama seminggu, ia berkata kepada teman yang menjenguknya: “Saya bersyukur masih hidup. Seandainya Tuhan tidak melindungi saya, pasti saya sudah meninggal. Tuhan rupanya masih sayang kepada saya, walaupun saya tidak layak di hadapanNya. Bagi saya, peristiwa tabrakan minggu lalu itu adalah cara Tuhan menegur saya, supaya saya tidak menjadi anak berandalan. Tuhan mau supaya saya menyayangi hidup yang telah ia berikan. Tuhan juga mau agar saya tidak memberi kesusahan pada kedua orang tua saya”

Perhatikan kembali isi puisi di atas. Kemukakan pandanganmu: Apakah gambaran AMAS tentang kekasihnya sungguh realistis seperti yang diungkapkan dalam puisi tersebut? Apa yang mendasari AMAS bisa menggambarkan kekasihnya seperti itu? Mungkinkah kalian yang tidak mengenal dan bukan kekasihnya bisa menggambarkan seperti itu?

Perhatikan pula cerita di atas: Mengapa penuturan peristiwa kecelakaan yang satu dan sama, tetapi penuturannya berbeda ? Faktor apa yang membuat penuturan cerita tersebut menjadi berbeda ? Penuturan siapa yang paling benar?

Sekarang simak pula kisah “Yesus memberi makan lima ribu orang” dalam Matius 14:13-21.

Matius 14:13-21 
13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kotakota mereka. 
14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. 
15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” 
16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” 
17 Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” 
18 Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.” 
19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilNya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 
20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 
21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. 

Menurutmu: apakah kisah di atas merupakan kisah yang sungguh-sungguh seperti itu? Pribadi Yesus yang bagaimana yang hendak diwartakan melalui kutipan tersebut? Pesan apa yang mau disampaikan melalui kisah tersebut? 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment