Penanaman
Waktu penanaman hanya dilakukan jika kadar air dalam tanah cukup, sehingga tanaman tidak mengalami transplanting shock. Penanaman biasanya dilakukan bertepatan awal musim hujan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman yaitu:
1. Pada tanah mineral, bibit ditanam dengan bonggol/leher akar sejajar dengan permukaan tanah.
2. Pada tanah gambut, penanaman menggunakan teknik ”lubang dalam lubang” bibit ditanam dengan dasar bonggol berada 0,5 m di bawah permukaan gambut di sekitarnya. Gunakan tongkat untuk menyokong tanaman yang miring. Tidak ada tanaman abnormal atau kurang baik yang tertanam.
3. Bibit disiram sampai basah sebelum diangkut dari pembibitan dan penyiraman berikutnya perlu diatur jika kondisi lapangan sangat panas atau penanaman ditunda.
4. Jalur tanam harus dipersiapkan secara baik. Setiap titik tanam harus dibersihkan. Titik tanam yang terlalu dekat dengan tunggul (dapat menghambat pertumbuhan tanaman) sebaiknya digeser 0,5 m dari tunggul tetapi masih dalam jalur/ baris tanaman. Hal ini memerlu kan pengawasan yang seksama.
5. Bibit dengan jumlah yang cukup diturunkan pada setiap baris tanaman sehingga cukup untuk ditanam hingga tengah baris tanaman. Bibit diangkat ke dalam blok secara manual (dengan tangan) atau dengan menggunakan kereta dorong jika memungkinkan.
6. Areal di sekitar titik tanam dengan diameter 1 m harus dibersihkan dan diratakan sebelum penanaman.
7. Lubang tanam mempunyai dinding vertikal (tidak mengecil di bagian bawah).
8. Lubang tanam harus dibuat 10 cm lebih lebar dan lebih dalam dibandingkan dengan ukuran polybag.
9. Pastikan tanah dalam lubang tanam telah digemburkan dan dicampur pupuk yang telah disiapkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman yaitu:
1. Pada tanah mineral, bibit ditanam dengan bonggol/leher akar sejajar dengan permukaan tanah.
2. Pada tanah gambut, penanaman menggunakan teknik ”lubang dalam lubang” bibit ditanam dengan dasar bonggol berada 0,5 m di bawah permukaan gambut di sekitarnya. Gunakan tongkat untuk menyokong tanaman yang miring. Tidak ada tanaman abnormal atau kurang baik yang tertanam.
3. Bibit disiram sampai basah sebelum diangkut dari pembibitan dan penyiraman berikutnya perlu diatur jika kondisi lapangan sangat panas atau penanaman ditunda.
4. Jalur tanam harus dipersiapkan secara baik. Setiap titik tanam harus dibersihkan. Titik tanam yang terlalu dekat dengan tunggul (dapat menghambat pertumbuhan tanaman) sebaiknya digeser 0,5 m dari tunggul tetapi masih dalam jalur/ baris tanaman. Hal ini memerlu kan pengawasan yang seksama.
5. Bibit dengan jumlah yang cukup diturunkan pada setiap baris tanaman sehingga cukup untuk ditanam hingga tengah baris tanaman. Bibit diangkat ke dalam blok secara manual (dengan tangan) atau dengan menggunakan kereta dorong jika memungkinkan.
6. Areal di sekitar titik tanam dengan diameter 1 m harus dibersihkan dan diratakan sebelum penanaman.
7. Lubang tanam mempunyai dinding vertikal (tidak mengecil di bagian bawah).
8. Lubang tanam harus dibuat 10 cm lebih lebar dan lebih dalam dibandingkan dengan ukuran polybag.
9. Pastikan tanah dalam lubang tanam telah digemburkan dan dicampur pupuk yang telah disiapkan.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment