Melaksanakan Pembibitan Tanaman Buah Semusim bag 7
f. Memberi Perlakuan Benih Yang Akan Disemai
Benih yang akan digunakan sebaiknya diberi perlakuan (seed treatment), tujuannya adalah agar benih dapat dan cepat berkecambah serta daya kecambahnya tinggi, selain itu bibit yang tumbuh nantinya akan terbebas dari penyakit.1) Perlakuan benih semangka non-biji
Benih semangka non-biji mempunyai daya kecambah benih yang jauh lebih rendah (< 75%) dibandingkan dengan benih semangka berbiji (85-90%).untuk itu pelaksanaan pembibitan Semangka non biji lebih duluan 1 minggu dibanding semangka berbiji. Semangka non-biji mempunyai ukuran benih yang lebih besar, lebih tebal dan tidak normal, dibandingkan benih semangka berbiji. Mengingat harga benih semangka non-biji sangat mahal, perludiupayakan cara-cara untuk meningkatkan daya kecambah benih. Cara-cara perlakuan benih yang dapat dilakukan seperti peretakan/peregangan mulut benih, pencucian dan pencelupan benih dalam larutan fungisida/bakterisida, serta pemeraman benih.
a) Peretakan/peregangan mulut benih
Mulut (ujung) benih semangka non-biji harus sedikit diretakkan (dibuka) agar air dan oksigen dapat masuk untuk memudahkan proses perkecambahan. Alat yang diperlukan untuk peretakan/peregangan benih adalah gunting kuku. Cara peretakan mulut benih sebagai berikut:- Peganglah pangkal benih (bagian yang membulat) dengan menggunakan tangan kiri.
- Masukkan mulut benih dengan posisi horisontal (tidak rebah) pada bagian rongga gunting kuku. Mulut benih menghadap ke kanan.
- Tahanlah tangkai gunting kuku bagian atas dengan jari telunjuk tangan kanan, sementara ibu jari siap menekan gunting kuku. Penahanan ini dimaksudkan agar peretakan mulut benih tidak terlalu keras yang dapat merusakkan benih.
- Tekan tangkai gunting kuku secara perlahan, tetapi pasti sampai terdengar bunyi "klik" pertanda mulut benih telah retak. Penekanan tangkai gunting kuku yang terlalu kuat akan menyebabkan mulut benih pecah dan keping biji retak Yang mengakibatkan benih tidak dapat berkecambah.
b) Pencucian dan Perendaman Benih
Benih-benih semangka non-biji sebaiknya harus dicuci terlebih dahulu sebelum diperam. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan lendir-lendir yang masih menempel. Menurut beberapa penelitian di Taiwan dan Jepang, diduga lendir-lendir pada benih semangka non-biji ini dapat menghambat proses perkecambahan karena lendir menghalangi masuknya air dan oksigen ke dalam benih. Untuk melindungi bibit dari serangan penyakit rebah kecambah, setelah pencucian benih, dilakukan perendaman benih ke dalam larutan fungisida. Benihbenih dimasukkan ke dalam plastik yang telah dilubangi untuk pengatusan. Kemudian, benih dalam plastik ini dicelup ke dalam larutan fungisida. Fungisida yang biasa digunakan yaitu orthocide dengan konsentrasi 0,5 gr/l. Pencelupan hanya dilakukan selama 5-10 menit karena mulut benih telah diretakkan sehingga kalau terlalu lama, benih dapat mati.c) Pemeraman Benih
Setelah benih ditiriskan dari pencelupan larutan fungisida, benih dikeluarkan dari plastik dan selanjutnya dibungkus dalam kain lembab atau kertas koran basah. Kain lembab atau kertas koran basah berisi benih ini dimasukkan ke dalam kaleng pemeram yang dapat dibuat dari bekas kaleng biskuit. Bagian dasar kaleng diberi pasir bersih setebal ¼ bagiandiatasnya dilapisi kertas koran. Lapisan pasir dan kertas koran ini harus senantiasa lembab. Untuk membuat kondisi hangat (25-30°C) dalam ruang pemeraman, diberikan lampu 15 – 25 Watt. Pemeraman dilakukan kurang lebih selama 1-2 malam (24-48 jam), tergantung kondisi benih. Setiap 4-6 jam harus senantiasa dikontrol kelembapan kain lembab/kertas koran maupun lapisan pasir yang ditutupi kertas koran. Apabila kondisinya kering, harus diperciki air agar tetap lembab.Benih selesai diperam telah tumbuh calon akar (radikel) sepanjang 2-3 mm. Apabila terlalu panjang, ada kemungkinan calon akar patah sehingga kecambah gagal menjadi calon bibit. Tidak semua benih akan seragam dalam waktu pemeramannya. Oleh karena itu, benih yang telah muncul calon akarnya (1-3 mm) harus segera disemai di plastik polibag, sedangkan benih yang belum muncul calon akamya harus diperam lagi.
2) Perlakuan benih semangka berbiji
Perlakuan benih pada semangka berbiji lebih sederhana dibandingkan perlakuan benih pada semangka non-biji. Semangka berbiji mempunyai kulit benih relatif tipis sehingga tidak diperlukan usaha penipisan kulit benih dan peretakan mulut benih untuk membantu proses perkecambahan. Perlakuan benih yang biasa dilakukan untuk mempercepat perkecambahan pada benih semangka berbiji cukup hanya dengan pencucian, perendaman, dan pemeraman.a) Pencucian dan perendaman benih
Seperti benih semangka non-biji, benih-benih semangka berbiji dicucii terlebih dahulu dengan air bersih untuk menghilangkan lendir-lendir yang melekat. Setelah bersih, benih dimasukkan ke dalam plastik yang telah dilubangi untuk pengatusan air dan segera direndam dalam larutan fungisida. Karena benih semangka berbiji tidak ditipiskan kulit benih dan diretakan mulut benihnya maka perendamannya dilakukan selama 4-6-jamsedangkan semangka non-biji hanya 5-10 menit.b) Pemeraman benih
Proses pemeraman benih semangka berbiji sama dengan semangka non-biji. Perbedaannya hanya lama pemeraman. Kalau semangka non-biji memerlukan waktu 1-2 hari, sedangkan semangka berbiji cukup diperam selama sehari semalam karena daya perkecambahannya yang tinggi (> 85%).
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment