Teknik konservasi tanah dan air pada metode sipil teknis (Bag 3)
3) Teras
Di daerah pegunungan yang lahannya miring/lereng sampai dengan curam para petani membuat teras agar dapat melaksanakan usaha tani. Dengan dibuat teras maka petani mendapatkan lahan olah lebih lebar, melakukan kegiatannya lebih mudah, konservasi tanah dan air dapat berjalan. Teras dapat mengurangi panjang lereng lahan, menahan air, mengurangi kecepatan aliran air permukaan, mengurangi jumlah air yang mengalir serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Yuliarta et al. dalam http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologipengendalian-banjir/teras-2/ (tgl 24 Dessember 2010) mendifinisikan teras sebagai bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur.Sedangkan menurut dalam http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologipengendalian-banjir/teras-2/ (tgl24 Dessember 2010), menyatakan bahwa teras merupakan bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang.
Macam-macam teras dalam konservasi tanah dan air:
Teras gulud
Merupakan teras yang dilengkapi dengan gulud pada permukaan lahan bagian bawah Teras gulud memiliki fungsi :
a) untuk menahan laju aliran permukaan
b) meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah.
Teras kredit;
Merupakan teras yang dibentuk dengan cara menanam tanaman pohon atau rumput secara rapat mengikuti garis kontur; Teras kredit memiliki fungsi:
a) Menahan partikel-partikel tanah yang tererosi oleh barisan tanaman
b) Meningkatkan infiltrasi air kedalam tanah karena terbentuknya pori-pori tanah oleh perakaran dan microorganisme.
c) Memperbaiki iklim mikro dan habitat satwa
d) Menambah penghasilan masyarakat dari hijauan makanan ternak, buah-buahan, kayu-kayuan dan lain-lain.
Teras individu ;
Merupakan teras yang dibuat pada setiap individu tanaman terutama tanaman tahunan yang biasanya diaplikasikan pada areal perkebunan. Teras individu memiliki fungsi ;
a) mengurangi erosi
b) meningkatkan ketersediaan air bagi individu tanaman tahunan
Merupakan teras yang dirancang untuk tanaman tahunan khususnya tanaman buah-buahan. Teras kebun memiliki fungsi:
a) Menurukan aliran air permukaaan
b) Meningkatkan peresapan air tanah
c) Menambah ketersediaan air tanah pada baris tanaman
Teras kebun juga bermanfaat untuk efisiensi tenaga pada teknik konservasi tanah dan dapat memudahkan mobilitas kegiatan pengelolaan (pemeriksaan, pemeliharaan dan pemanenan) tanaman kebun. Untuk memberikan penjelasan tetang teras kebun ini dapat dilihat gambar dibawah ini:
Merupakan teras yang dibuat dengan cara memotong arah lereng dan meratakan tanah di bagian bawahnya sehingga terbentuk lahan olah untuk bertanam. Teras bangku memiliki fungsi :
a) Memperlambat aliran permukaan;
b)Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak;
c) Meningkatkan laju inflasi; dan
d)Mempermudah pengolahan tanah.
e) Memperluas lahan olah
Salah satu usaha yang dapat dikenalkan kepada petani untuk bertani secara konservasi tanah dan air adalah pembuatan teras bangku. Teras bangku adalah teras yang dibuat dengan cara memotong arah lereng dan meratakan tanah di bagian bawahnya sehingga terbentuk lahan olah untuk bertanam. Dengan demikian bila teras ini dibuat didaerah pegunungan dalam jumlah yang banyak akan terbentuk deretan teras yang berbentuk seperti tangga maka teras bangku ini juga dinamakan teras tangga.
Teras bangku dapat dibuat datar (bidang olah datar), miring ke dalam(bidang olah miring beberapa derajat ke arah yang berlawanan dengan lereng asli), dan miring keluar (bidang olah miring ke arah lereng asli). Untuk memperjelas dibawah ini disajikan gambar dari bentuk masing-masing teras bangku sebagai berikut:
Teras bangku datar adalah teras bangku yang bidang olahnya datar (membentuk sudut 0 derajat dengan bidang horizontal).
Teras bangku miring ke luaradalah teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah lereng asli, namun kemiringannya sudah berkurang dari kemiringan lereng asli
Teras bangku miring ke dalam (gulir kampak) adalah Teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah yang berlawanan dengan lereng asli. Air aliran permukaan dari setiap bidang olah mengalir dari bibir teras ke saluran teras dan terus ke SPA sehingga hampir tidak pernah terjadi pengiriman air aliran permukaan dari satu teras ke teras yang di bawahnya. Teras bangku gulir kampak memerlukan biaya yang mahal karena lebih banyak penggalian bidang olah. Selain itu bagian bidang olah di sekitar saluran teras merupakan bagian yang kurang/tidak subur karena merupakan bagian lapisan tanah bawah (subsoil) yang tersingkap di permukaan tanah. Namun jika dibuat dengan benar, teras bangku gulir kampak sangat efektif mengurangi erosi.
Teras bangku irigasi
Biasanya diterapkan pada lahan sawah yang memiliki kemampuan menahan air irigasi yang biasanya ditanami padi yang selalu tergenang/basah. Sebagai penahan air maka dibagian pinggir terdapat tanggul/pematang . Bila teras dilengkapi dengan gulud maka teras ini juga dapat dinamakan teras gulud, sebagaimana ditunjukan pada gambar teras datar.
Persyaratan
a) Tanah mempunyai solum dalam dan kemiringan 10-60%.
- Solum tanah > 90 cm untuk lereng 60% dan
- Solun tanah >40 cm kalau lereng 10%.
c) Tanah tidak mengandung bahan beracun seperti aluminium dan besi dengan konsentrasi tinggi. Tanah yang berwarna merah atau kuning biasanya mengandung aluminium dan atau besi tinggi.
d) Ketersediaan tenaga kerja cukup untuk pembuatan dan pemeliharaan teras.
e) Memerlukan kerjasama antar petani yang memiliki lahan di sepanjang SPA, Lihat gambar berikut ;
Cara pembuatan teras bangku
a) Pembuatan teras dimulai dari lahan bagian atas dan terus ke lahan bagian bawah. Cara ini dilakukan untuk menghindarkan kerusakan teras yang sedang dibuat oleh air aliran permukaan bila terjadi hujan.
b) Tanah bagian atas digali dan ditimbun ke bagian lereng bawah sehingga terbentuk bidang olah baru. Tampingan teras dibuat miring; membentuk sudut 30⁰ dengan bidang horizontal. Kalau tanah stabil tampingan teras bisa dibuat lebih curam (sampai 20⁰).
c) Kemiringan lahan/bidang olah berkisar antara 0% sampai 3% mengarah ke saluran teras.
d) Bibir teras dan bidang tampingan teras ditanami rumput atau legum pakan ternak. Contohnya adalah rumput gajah atau setariadll. Sedangkan contoh legum pohon adalah Gliricidia, Lamtoro atau Turi dll.
e) Sebagai kelengkapan teras perlu dibuat saluran teras, saluran pengelak, saluran pembuangan air serta terjunan. Ukuran saluran teras : lebar 25 - 40cm, dalam 20-25 cm.
f) Untuk mengurangi erosi dan meningkatkan infiltrasi, pembuatan rorak bisa dilakukan dalam saluran teras atau saluran pengelak.
g) Kalau tidak ada tempat untuk membuat SPA, bisa dibuat teras bangku miring ke dalam Pemeliharaan
Pemeliharaan teras meliputi, memindahkan/ mengeluarkan sedimen dari dalam saluran pembuangan air dan dari rorak ke bidang olah, menyulam tanaman tampingan dan bibir teras yang mati, memangkas/ membuang rumput yang tumbuh pada saluran dan memangkas rumput di tampingan dan bibir teras untuk dijadikan pakan ternak.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment