-->

Sistem Peredaran Darah ternak

Pernahkah anda mendonorkan darah anda? Di Negara kita ada organisasi yang secara konsisten mengumpulkan dan mendistribusikan darah. Palang Merah Indonesia (PMI) secara rutin menggelar pengumpulan darah. Darah yang dikumpulkan kemudian disalurkan bagi orang-orang yang membutuhkan karena berbagai hal. Bagaimana pentingnya sehingga perlu ada lembaga yang khusus mengurusi masalah darah ini? Beralih pada dunia hewan, kalau kita perhatikan pada proses pemotongan hewan, hewan akan segera mati setelah sebagian besar darah hilang keluar tubuh. Seberapa besar peran dan fungsi darah dalam kelangsungan kehidupan?

Pada hewan ukuran kecil, sistem peredaran darah tidak diperlukan untuk transportasi zat-zat yang diperlukan tubuh seperti zat makanan, oksigen dan sisa metabolisme karena dapat berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah sehingga tidak diperlukan sistem transportasi untuk zat-zat tersebut diatas.  Berbeda dengan dengan hewan yang berukuran lebih besar dimana aktivitasnya lebih tinggi sehingga kebutuhan zat untuk hidupnya juga lebih besar. Kebutuhan yang besar ini tidak mungkin disuplai dengan jalan difusi, sehingga dibutuhkan sistem peredaran darah sebagai alat transportasi untuk mensuplai berbagai kebutuhan zat untuk keperluan tubuh. Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung sebagai pusat peredaran. 

Pada hewan ukuran kecil, berbagai macam zat seperti zat makanan, oksigen dan sisa metabolisme dapat berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah. Dengan demikian sistem peredaran darah untuk transportasi zatzat tadi tidak diperlukan. Berbeda dengan dengan hewan yang berukuran lebih besar dimana aktivitasnya lebih tinggi sehingga kebutuhan zat untuk hidupnya juga lebih besar. Kebutuhan yang besar ini tidak mungkin disuplai dengan jalan difusi, sehingga dibutuhkan sistem peredaran darah sebagai alat transportasi untuk mensuplai berbagai kebutuhan zat untuk keperluan tubuh. Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung sebagai pusat peredaran.  Jantung ruminansia mempunyai 4 ruang yang terbagi sempurna dan terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh perikardium. Darah pada ternak ruminansia terdiri atas dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. 

Fungsi utama darah adalah sebagai berikut :
1) Mengangkut oksigen dan karbondioksida dari alat pernafasan ke jaringan seluruh tubuh.
2) Membawa karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.
3) Mengangkut sari-sari makanan yang telah disiapkan oleh saluran makanan ke seluruh jaringan tubuh,
4) Mengangkat sisa-sisa metabolisme dari berbagai jaringan ke alat sekresi (ginjal).
5) Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke tempat-tempat yang membutuhkan.
6) Berperan penting dalam menyebarkan panas tubuh, pengendalian suhu dengan cara mengangkut panas dari struktur yang lebih dalam menuju ke permukaan tubuh.
7) Ikut berperan dalam mempertahankan keseimbangan air.
8) Berperan dalam sistem buffer, seperti bikarbonat di dalam darah membantu mempertahankan pH yang konstan pada jaringan dan cairan tubuh.
9) Penggumpalan atau pembekuan darah mencegah terjadinya kehilangan darah yang berlebihan pada saat luka.
10) Mengandung faktor-faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Darah terdiri atas sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri atas eritosit, leukosit dan trombosit. Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah yang memiliki komposisi yang sangat berbeda dengan cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berguna untuk menghasilkan tekanan osmotik plasma. Protein plasma terdiri atas fibrinogen, globulin dan albumin. Fibrinogen berfungsi dalam pembekuan darah, globulin berfungsi dalam sistem kekebalan dan albumin bertanggungjawab dalam mempertahankan volume plasma darah. 

Darah merupakan media transportasi dalam tubuh. Bagian cairan darah, plasma, adalah cairan kekuning-kuningan terutama terdiri dari air. Semua nutrisi penting, hormon, dan protein pembekuan serta produk limbah diangkut dalam plasma. Sel darah merah dan sel darah putih juga tersuspensi dalam plasma. Plasma yang telah dihilangkan  protein pembekuan  disebut serum. 

Plasma kaya akan protein-protein terlarut lipid, dan karbohidrat. Limfe sangat mirip dengan plasma, hanya saja kosentrasinya sedikit lebih rendah, total berat darah sendiri merupakan satu per dua belas berat tubuh, dan pada manusia umumnya volume darah adalah kurang dari lima liter (George, 1999). 

Komposisi kimia dan sifat-sifat plasma pada berbagai hewan belum banyak diketahui. Plasma darah pada manusia kira-kira 55% dari volume darah seluruhnya. Mempunyai kekentalan (viskositas) 1,7-2,2 kali air. Massa jenis antara 1.025-1.034. Mempunyai komposisi yang kira-kira tetap yaitu 90% air, 7% protein, 0,9% macam-macam garam, 0,1 % glukosa. Selain itu mengandung bahan-bahan organik dan anorganik lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Bahan organik yang paling banyak dalam plasma darah yaitu protein dan disebut protein plasma. Protein plasma kira-kira 200-300 gram atau kirakira 6-8 % dari berat seluruh plasma darah. Protein terdapat dalam bentuk koloid dan mempengaruhi kekentalan darah. Jenis protein terdapat dalam plasma darah meliputi albumin, globulin (alfa-1 globulin, alfa-2 globulin, beta globulin dan gama globulin) dan fibrinogen. Albumin alfa globulin, beta globulin protrombin dan fibrinogen dibentuk didalam hati sedangkan gama globulin diproduksi oleh sel plasma, jaringan limfoid dan nodus limfatikus.

Albumin disebut pula serum albumin merupakan protein plasma yang paling besar jumlahnya dalam plasma yaitu kira-kira 4-5% dari berat plasma darah. Albumin dihasilkan dihati oleh sel Kupffer. Albumin mempunyai berat molekul 68.000, merupakan partikel dengan bentuk lonjong. Albumin menyebabkan plasma mempunyai potensial osmotik kirakira 30 mmHg.

Globulin atau disebut pula serum globulin bentuk partikelnya lebih lonjong dari albumin. Globulin dalam darah kira-kira 2,5% dari berat plasma. Berat molekulnya antara 90.000-1.300.000. Perbandingan konsentrasi masingmasing jenis globulin adalah alfa globulin 2,25%, beta globulin 0,80% dan gama globulin 0,66%.

Protein plasma yang lain adalah fibrinogen dan protrombin. Konsentrasi fibrinogen dalam darah kira-kira 0,35% (0,35 gram per 100 ml plasma ). Protrombin juga dibentuk dihati dan dalam proses pembentukannya diperlukan vitamin K. Protein plasma mempunyai beberapa kegunaan, antara laian adalah sebagai berikut:
1) Fibrinogen memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah. Dengan adanya pembekuan darah, pendarahan dapat dihindarkan
2) Albumin, globulin, dan fibrinogen adalah penting untuk mempertahankan tekanan osmose darah. Besarnya tekanan osmose yang ditimbulkan oleh ketiga protein tersebut berkisar antara 25-39 mmHg. Adanya tekanan osmose yang relatif tinggi ini menyebabkan adanya perpindahan cairan dari cairan jaringan kedarah sehingga dapat mencegah adanya penimbunan cairan dijaringan
3) Protein plasma menyebabkan darah menjadi agak kental sehingga dapat mempertahankan tekanan darah yang penting untuk mengefisiensikan kerja jantung.
4) Protein plasma turut membantu keseimbangan asam basa atau PH darah
5) Globulin memegang peranan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh
6) Merupakan cadangan protein jika protein dalam makanan berkurang

Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen.  Sel ini merupakan cakram yang kedua sisi permukaannya cekung (bikonkaf) dengan pinggiran yang tebal dan pusatnya tipis.  Hemoglobin yang ada dalam sel darah memungkinkan eritosit mengangkut oksigen dan penyebab warna merah pada darah. Hemoglobin bergabung dengan oksigen dalam paruparu  membentuk oksihemoglobin. Hemoglobin ini memungkinkan darah mengangkut oksigen 60 kali lebih banyak  dibanding dengan air dalam kondisi yang sama. Methemoglobin merupakan produk oksidasi dari hemoglobin yang tidak mampu mengangkut oksigen karena zat besi dalam status Fe+++ . Nitrit merupakan penyebab methemoglobenia pada hewan. Hewan yang mengkonsumsi rumput yang banyak mengandung nitrat akan menyebabkan methemoglobenia. Sedangkan karboksihemoglobin merupakan rekasi antara karbonmonoksida dengan hemoglobin. Reaksi ini membentuk senyawa yang stabilitasnya 210 kali lebih kuat daripada hemoglobin dengan Oksigen. Akibatnya hewan akan mengalami aspiksia. 

Sel darah merah pada unggas memiliki nukleus sedangkan pada mamalia tidak memiliki nukleus. Sel darah dibentuk di dalam limpa. Limpa adalah suatu organ yang berbentuk bulat lonjong yang terletak di dalam rongga perut, berdekatan dengan empedal. Baik sel darah merah maupun sel darah putih dibentuk di dalam limpa, dan limpa ini berperan dalam penyimpanan sel darah merah. Peran limpa sangat penting karena berkaitan dengan pembentukan sel darah yang bertanggung jawab terhadap produksi antibodi.

Darah yang masuk dari seluruh tubuh ke jantung tidak mengandung oksigen (deoxygenated blood). Darah dari seluruh tubuh ini akan masuk ke jantung melalui atrium kanan, kemudian melalui ventrikel kanan. Adanya gerakan pompa jantung, darah yang berada pada ventrikel kanan akan
masuk ke paru-paru. Pada paru-paru darah akan melepaskan karbondioksida dan menyerap oksigen. Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir melalui ventrikel kiri menuju ke atrium kiri. Dengan adanya gerakan mendorong dari ventrikel kiri, darah akan masuk ke sistem arteri dan dibawa ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dari seluruh tubuh yang membawa produk buangan kembali ke jantung melalui sistem vena. Proses ini berulang-ulang secara teratur. 

Serum darah terdiri dari plasma yang telah dihilangkan fibrinogennya.  Plasma adalah bagian cair darah dan berwarna kuning dan sebagian besar terbuat dari air. Fibrinogens terdiri dari protein yang menyebabkan darah menggumpal. Komponen serum sering diukur selama tes laboratorium di mana pekerjaan darah diperlukan dan ada berbagai tes penggunaan mereka.


Albumin merupakan salah satu komponen serum yang sering diuji. Albumin merupakan protein larut air hadir dalam darah. Ini adalah protein yang paling melimpah dalam plasma semua mamalia. Bahkan, albumin membentuk setengah dari protein yang ditemukan dalam plasma. Secara alami, albumin adalah protein pembawa. Hal ini digunakan untuk mengangkut beberapa hormon dan asam lemak seluruh tubuh. Globulin adalah satu lagi komponen serum hadir dalam plasma. Globulin juga protein. Hal ini diproduksi baik oleh hati dan oleh sistem kekebalan tubuh. Kekurangan Antibodi sering dicurigai bila kadar globulin rendah. Istilah globulin kadang-kadang digunakan ketika merujuk ke protein globular. Hal ini dapat menyesatkan karena beberapa protein globular, seperti albumin, globulin tidak benar-benar sendiri. Lainnya komponen serum adalah sekelompok molekul yang dikenal sebagai lipid. Lipid mencakup hal-hal seperti lemak, minyak, dan trigliserida. Kolesterol sering diperiksa juga selama profil lipid. Tes ini dapat membantu menentukan apakah pasien menderita kondisi seperti penyakit jantung koroner atau pengerasan pembuluh darah. Serum besi adalah satu lagi tes lain dilakukan saat memeriksa komponen serum. Tes ini sering dilakukan ketika kekurangan zat besi yang diduga seperti anemia. Tes ini umumnya dilakukan bersama dengan tes lainnya untuk secara akurat mengukur tingkat zat besi yang beredar dalam aliran darah. Elektroforesis protein serum adalah tes lain digunakan ketika pengujian komponen serum. Tes ini digunakan untuk mengukur protein yang dikenal sebagai globulin. Dalam tes khusus ini, protein globular sebenarnya dipisahkan dan diklasifikasikan menurut muatan listrik dan ukuran. Tes ini mengukur serum albumin, globulin alfa, beta globulin para, dan gamma globulin. Ini total serum protein tes lain dari komponen serum. Tes ini sering digunakan di tempat uji elektroforesis protein serum. Tes ini umumnya lebih disukai karena ini adalah tes yang jauh lebih murah. Ini hasil tes total serum protein juga dilengkapi kembali jauh lebih cepat daripada hasil uji elektroforesis protein serum.

Antiserum adalah produk yang berasal dari darah yang dapat digunakan untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh seseorang yang telah terkena patogen atau toksin sehingga sistem kekebalan tubuh dapat menghilangkannya. Antisera digunakan bila pengobatan lain tidak tersedia, atau sebagai salah satu garis pertahanan dalam rencana pengobatan, tergantung pada spesifikasi situasi. Banyak perusahaan memproduksi antiserum untuk penggunaan medis dan penelitian, dan aplikasi yang paling umum dari antiserum adalah sebagai produk antivenin digunakan untuk mengobati paparan ular berbisa dan binatang beracun lainnya.

Antiserum terdiri dari serum darah,  plasma darah yang dimurnikan , sarat dengan antibodi poliklonal yang dihasilkan oleh organisme inang. Antibodi poliklonal klon sel induk yang menghasilkan antibodi terhadap satu atau lebih antigen. Ketika antibodi memasuki tubuh pasien, mereka menempel pada antigen, mereka mengenali dan sistem kekebalan tubuh melihat mereka sehingga bisa menyerang. Pada dasarnya, tindakan antiserum seperti bendera, menempel ke antigen dengan penandaan sehingga mereka dapat dilihat oleh sistem kekebalan tubuh. Beberapa racun dan zat patogen mengandalkan sementara sistem kekebalan tubuh yang tersisa.  Mereka relatif lemah, dan ketika sistem kekebalan tubuh terbangun dengan infus antiserum, dapat menghilangkan penyerbu yang bermusuhan. Sumber Antiserum bervariasi, tergantung pada jenis patogen atau toksin seseorang yang telah terkena. Salah satu sumber adalah hewan yang berhasil bertahan hidup dari terinfeksi atau terkena serangan berbisa. Misalnya, dengan Tetanus, penyakit yang berbahaya yang sulit dilakukan perawatan, antiserum yang dimurnikan dari darah dari beberapa hewan percobaan yang diinfeksi tetanus dan berhasil mengobati orang-orang yang telah terkena penyakit. Antibodi yang berasal dari korban manusia kadangkadang digunakan pada tahap awal epidemi, sementara peneliti masih mengidentifikasi penyakit dan mengembangkan pendekatan untuk pengobatan.  Secara komersial, antiserum dapat dihasilkan dari hewan yang membawa infeksi, tetapi tidak sakit, atau dari hewan yang terkena jumlah kecil dari patogen dari waktu ke waktu. Eksposur tersebut memberikan sistem kekebalan tubuh dari waktu hewan untuk merespon dan mengembangkan antibodi, dan darah dapat diambil dan diproses untuk mengembangkan antiserum. Antisera dapat berlangsung singkat, dan mungkin cukup mahal karena jumlah pekerjaan yang terlibat dalam produksi, sehingga mereka biasanya disimpan ditebar di pusat medis utama saja, dengan rumah sakit dan klinik membuat permintaan ketika mereka membutuhkan antiserum spesifik yang lebih kecil.

Bentuk sel darah

Bentuk sel darah, ada tiga macam sel darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Masing -masing mempunyai fungsi khusus, fungsi utama eritrosit ialah pengangkutan gas pernapasan, leukosit untuk pertahanan tubuh sedangkan trombosit untuk pembekuan darah .

Eritrosit, bentuk dan ukuran eritrosit tergantung pada jenis hewan. Pada mamalia sel darah merahnya tidak mempunyai inti, bentuknya bulat (kecuali pada Camellidae bentuknya lonjong) dan bikonkav. Eritrosit pada kebanyakan vertebrata yang lain mempunyai bentuk lonjong, berinti dan bikonveks. Pada umumnya eritrosit yang tidak berinti memiliki ukuran darah yang lebioh kecil dari pada yang berinti. Eritrosit yang ukurannya paling besar terdapat pada bangsa amfibia.

Menurut strukturnya eritrosit terdiri atas membran sel dan substansi seperti spon disebut stroma dan hemoglobin yang menempati ruang-ruang kosong dari stroma. Membran sel eritrosit terdiri dari lipoprotein, golongan lipidanya adalah kolesterol, sepalin dan lesitin sedangkan golongan proteinnya adalah stromatin. Eritrosit berisi bermacam-macam substansi diantaranya adalah glukosa, enzim (katalase, karbonat, anhidrase), garamgaram organik dan anorganik. Jumlah eritrosit tiap mm kubik untuk tiap jenis hewan berbeda-beda. Perbedaan ini dapat pula disebabkan karena faktor fisiologis.

Faktor fisiologis yang mempengaruhi jumlah eritrosit pada adalah :
1) umur : eritrosit pada saat lahir jumlahnya paling tinggi yaitu sekitar 6,83 juta/mm kubik. Kemudian menurun dan pada umur 4 tahun jumlahnya 4 juta/mm kubik kemudian jumlahnya naik lagi dan pada umur 5 tahun keatas jumlahnya jumlahnya 5 juta/mm kubik
2) aktivitas : hewan yang melakukan aktivitas yang dilakukan secara  teratur akan menaikan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin
3) ketinggian tempat : hewan yang hidup didaerah dataran tinggi, jumlah eritrosit dan hemoglobinnya lebih banyak

Sel darah merah sel berbentuk disk yang diproduksi di sumsum tulang. Sel darah merah tidak memiliki inti, dan sitoplasma mereka dipenuhi dengan hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pigmen merah yang mengikat secara longgar untuk atom oksigen dan molekul karbon dioksida. Ini adalah mekanisme transportasi zat-zat ini. (Karbon dioksida Banyak juga diangkut sebagai ion bikarbonat.) Hemoglobin juga mengikat karbon monoksida. Sayangnya, ikatan ini ireversibel, sehingga sering menyebabkan keracunan karbon monoksida. Sebuah sel darah merah beredar selama sekitar 120 hari dan kemudian dihancurkan di limpa, organ yang terletak dekat perut dan terutama terdiri dari jaringan kelenjar getah bening. Ketika sel darah merah hancur, komponen besi dipertahankan untuk digunakan kembali dalam hati. Sisa dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin. Ini substansi kuning adalah pigmen utama dalam empedu yang diproduksi di hati. 

Setiap hari darah akan mengalami pergantian karena setiap hari ada darah yang rusak dan ada pelepasan sel darah baru. Semenjak lahir eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang merah. Umur eritrosit diperkirakan 90-120 hari. Selama umur ini eritrosit mengadakan perjalanan 700 mil. Jika eritrosit sudah tua, maka akan dihancurkan oleh sistem retikuloendotelial. Retikuloendotelial adalah sel-sel yang sifatnya amoeboid dan fagositosis. Penghancuran eritrosit dilakukan dengan cara hemolisis dan fragmentasi. Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit kemudian dipecah menjadi globin dan heme. Heme ini kemudian terurai menjadi bilirubin dan Fe. Fe kemudian disimpan sebagai cadangan untuk proses hemopoisis dalam sumsum tulang, sedangkan bilirubin diproses lebih lanjut dan untuk seterusnya diekskresikan bersama-sama dalam urin dan feses.

Karena ketidakmampuan eritrosit (sel darah merah) untuk proses divisi sel untuk mengisi jumlahnya sendiri, sel-sel lama yang pecah harus diganti dengan benar-benar sel-sel baru. Mereka bertemu kematian mereka karena mereka tidak memiliki mesin intraseluler khusus seperti pada umumnya, yang mengontrol pertumbuhan sel dan perbaikan, yang mengarah ke jangka hidup yang pendek sekitar 120 hari.
     
Jangka hidup yang pendek ini mengharuskan proses eritropoiesis, yaitu pembentukan sel darah merah. Semua sel darah terbentuk di sumsum tulang. Ini adalah pabrik eritrosit, yang lunak, jaringan cellar tinggi yang mengisi rongga internal tulang. Selama perkembangan intrauterine, tahap awal kehidupan, eritrosit diproduksi pertama oleh kantong kuning telur dan kemudian oleh limpa berkembang selama bulan ketiga kehamilan, sampai sumsum tulang terbentuk pada bulan ketujuh dan mengambil alih produksi eritrosit eksklusif. 


Pada ternak yang mempunyai sistem sirkulasi tertutup, darah dan cairan jaringan merupakan dua macam cairan yang terpisah. Darah terdiri atas cairan plasma dan sel darah, sementara cairan jaringan dibentuk dengan menyaring plasma yang kemudian akan berdifusi melalui dinding kapiler menuju ruang antar sel. Sebaliknya pada hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka pembatasan antara cairan jaringan dan cairan darah tidak dapat dilakukan secara sempurna. Hal ini terjadi karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan diruang antar sel merupakan cairan yang sama. Darah terdiri atas sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri atas eritosit, leukosit dan trombosit.

Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah yang memiliki komposisi yang sangat berbeda dengan cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berguna untuk menghasilkan tekanan osmotik plasma. Protein plasma terdiri atas fibrinogen, globulin dan albumin. Fibrinogen berfungsi dalam pembekuan darah, globulin berfungsi dalam sistem kekebalan dan albumin bertanggungjawab dalam mempertahankan volume plasma darah. Jantung merupakan komponen dalam sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh darah. Aliran darah dalam pembuluh merupakan proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh viskositas darah, tekanan hidrostatik, energi, tekanan darah dan tahanan pada dinding pembuluh darah. Konstraksi otot jantung merupakan kontraksi miogenik, artinya rangsangan untuk konstraksi berasal dari jantung itu sendiri bukan akibat rangsangan dari luar.

Jantung memiliki empat rongga yang terdiri atas dua serambi yang berdinding tipis dan dua bilik yang berdinding lebih tebal. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida masuk kejantung melalui vena kava anterior dan posterior kedalam serambi kanan. Selanjutnya darah akan ke bilik kanan yang terus akan dipompakan ke melalui arteri pulmonalis ke paru-paru untuk dibersihkan karbon dioksidanya dan digantikan dengan oksigen. Dari paru-paru melalui vena pulmonalis darah yang mengandung oksigen akan memasuki serambi kiri dan seterusnya ke bilik kiri dan diedarkan ke seluruh tubuh. Satu siklus jantung menghasilkan sekali denyutan jantung. Pada ternak sistem pembuluh darah terdiri atas empat jenis yaitu arteri, kapiler, venula dan vena. Arteri adalah pembuluh yang berfungsi mengangkut darah keluar dari jantung, Tekanan arteri ketika jantung berkontraksi disebut tekanan sistolik dan ketika relaksasi disebut diastolik. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi, merupakan tempat pertukaran gas serta berbagai zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan. Sedangkan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Salah satu fungsi sistem sirkulasi adalah mengantarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat baik makanan maupun oksigen dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Pertukaran zat-zat tersebut dengan hasil metabolisme dipengaruhi oleh perbedaan tekanan pada kapiler dan tekanan pada sel jaringan.

Sistem  peredaran  darah  terdiri atas jantung beserta salurannya yaitu arteri atau pembuluh nadi dan kapiler serta vena atau pembuluh balik dan venula. Jantung  merupakan  anatomi  otot  yang berperan penting dalam peredaran darah. Secara anatomis, jantung dibagi menjadi  4  ruang  yaitu  dua  ventrikel atau bilik (bilik kanan dan bilik kiri) dan  2  atrium  atau  serambi  (serambi kanan dan serambi kiri). Dari keempat ruang ini memungkinkan terjadinya peredaran darah secara efisien.
Darah adalah suatu cairan jaringan yang beredar melalui jantung beserta pembuluhnya ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah tersusun atas cairan plasma, garam-garam, bahan kimia lainnya, eritrosit dan leukosit. Sel darah merah pada unggas berbeda dengan sel darah merah pada mamalia.  Sel darah merah pada unggas memiliki nukleus sedangkan pada mamalia tidak memiliki nukleus.

Ayam memiliki darah sekitar 8% dari bobot badannya (untuk anak ayam) dan 6% dari bobot badannya (untuk ayam dewasa). Setiap ml darah ayam mengandung 2,5 – 3,5 juta sel darah merah, tergantung umur dan jenis kelaminnya. Ayam jantan dewasa jumlah sel darah merahnya 500.000 lebih banyak dibanding dengan ayam betina.
Sel darah dibentuk di dalam limpa. Limpa adalah suatu anatomi yang berbentuk bulat lonjong yang terletak di dalam rongga perut,  berdekatan dengan empedal. Baik sel darah merah maupun sel darah putih dibentuk di dalam limpa, dan limpa ini berperan dalam penyimpanan sel darah merah. Peran limpa sangat penting karena berkaitan dengan pembentukan sel darah yang bertanggung jawab terhadap produksi antibodi.

Darah yang masuk dari seluruh tubuh ke jantung tidak mengandung oksigen (deoxygenated blood). Darah dari seluruh tubuh ini akan masuk ke jantung melalui atrium kanan, kemudian    melalui ventrikel kanan.

Adanya gerakan pompa jantung, darah yang berada pada ventrikel kanan akan masuk ke paru-paru. Pada paru-paru darah akan  melepaskan karbon dioksida dan menyerap oksigen. Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir melalui ventrikel kiri  menuju   ke   atrium   kiri.  Dengan adanya gerakan mendorong dari ventrikel kiri, darah akan masuk ke sistem arteri dan dibawa ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dari seluruh tubuh yang membawa produk buangan kembali   ke   jantung   melalui   system vena dan proses ini berulang-ulang secara teratur. 

Denyut jantung ayam terhitung cepat sekitar 300 denyut/ menit. Semakin kecil ayam, semakin cepat pula denyut jantungnya. Denyut jantung juga sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan. Anak ayam yang dijatuhkan denyut jantungnya bisa mencapai 560 kali/menit.


Tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat dengan bertambahnya umur unggas. Pada unggas dewasa berkisar antara   75  mmHg   dan   175  mmHg, sementara diastoliknya 140 – 160 mmHg. Darah ayam mengandung 2,5 – 3,5 juta sel darah merah per mm3 tergantung umur dan jenis kelaminnya.

Fungsi utama sistem peredaran darah ini adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sedangkan darah itu sendiri berfungsi untuk :
a) Membawa oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh tubuh
b) Membawa  karbon dioksida (CO2) dari seluruh tubuh ke paru-paru
c) Membawa zat makanan ke seluruh tubuh
d) Membawa kembali sisa hasil metabolisme
e) Membawa hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh
f) Membantu mengatur kadar air tubuh
g) Mengatur suhu tubuh



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment