Pohon non-karet
Bibit pohon non-karet harus sudah dipersiapkan 3-6
bulan sebelum penanaman atau persiapannya dapat dilakukan bersamaan
dengan persiapan OPAS. Pada masa persiapan ini, petani harus sudah
menentukan jenis pohon yang akan ditanam. Benih yang digunakan untuk
bahan tanam dari jenis-jenis pohon tersebut dapat berasal dari biji atau
cabutan anakan yang berasal dari pohon induknya.
Secara umum, tahapan
untuk mempersiapkan bibit pohon non-karet yaitu:
a) Siapkan bedengan
untuk mengecambahkan biji atau menyemaikan anakan. Beri naungan hingga
bibit tanaman berdaun tua dan tahan terhadap cahaya matahari langsung
b)
Kumpulkan biji atau anakan dari pohon induknya. Apabila biji yang
diambil, maka rendam, kecambahkan atau semai di bedengan yang sudah
disediakan. Namun bila anakan yang diambil, tanam dalam bedengan hingga
tumbuh daun baru
c) Setelah biji berkecambah, pindahkan ke polibag.
Begitu juga halnya dengan anakan. Anakan dapat dipindahkan ke polibag
setelah daun baru berwarna hijau tua. Pada jenis pohon tertentu
diperlukan
perlakuan khusus,
seperti pada Gaharu. Anakan gaharu yang dicabut dari hutan disemaikan
secara berkelompok pada tanah yang lembab atau di dalam bedengan
tertutup (sungkup) untuk mendapatkan kelembaban udara yang sesuai. Satu
bulan setelah disemaikan biasanya muncul daun baru. Apabila daun baru
tersebut terlihat tua berarti bibit gaharu dapat dipindahkan ke polibag.
d) Lakukan pemeliharaan bibit dengan pembersihan gulma secara manual
dan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari hingga bibit siap
dipindakan ke lapangan yaitu sekitar 3-6 bulan.
Lahan
yang akan digunakan untuk membangun kebun karet klonal dengan sistem
RAS dapat berasal dari lahan bekas kebun karet tua, hutan sekunder,
bawas muda/semak belukar atau lahan bekas alangalang. Sejarah penggunaan
lahan tersebut akan menentukan persiapan lahan yang harus dilakukan
oleh petani/pekebun serta pengelolaan kebun selanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment