-->

Menghayati Keunikan Diri

Tugas

Buatlah simbol diri disertai dengan penjelasan yang mengungkapkan identitas dirimu

Rumuskan niat/kebiasaan/sikap yang akan dilakukan dalam menghayati keunikan diri sesuai dengan pesan Kitab Suci.

Refleksi

Untuk menutup kegiatan pembelajaran, masuklah dalam suasana hening untuk berefleksi: (bisa dilakukan sendiri atau dibimbing guru)
•    Setiap orang adalah pribadi yang unik, tidak ada duanya. Meskipun mereka kembar dalam satu rahim, mereka tetap berbeda satu dengan yang lain.
•    Ciri fisik, sifat, cara berpikir, dan pengalaman keberhasilan, serta kegagalan membentuk keunikan setiap pribadi, selain latar belakang keluarga yang sangat mempengaruhi.
•    Setiap orang adalah pribadi yang unik, yang memiliki kekhasan tersendiri dalam menghayati keberadaan dirinya dan menghayati hidupnya. Satu dengan yang lain tidak pernah sama.
•    Sumber sejati keunikan pribadi manusia adalah Allah sendiri, yang telah menciptakan manusia secara khusus, pribadi demi pribadi secara ajaib.
•    Manusia adalah suatu “karya seni”, suatu “masterpiece” dari Allah yang luar biasa.
•    Singkatnya diri anda adalah pribadi yang indah dan istimewa.

Douglas Mallock dalam puisinya yang berjudul Be The Best, Jadilah Diri Sendiri yang Terbaik. Mengungkapkan ajakannya seperti ini



Untuk dipahami  

•    Waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya. (Kejadian 1:26).
•    Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja” secara khusus. “Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya” (Kejadian 2:7).
•    Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus, diserahkan oleh Allah untuk manusia (Kejadian 1:26). •    Bukankah manusia itu istimewa? Tuhan memperlakukan manusia secara khusus. Manusia sudah dipikirkan dan direncanakan oleh Allah sejak keabadian. Kehadiran manusia di muka bumi telah disiapkan dan diatur secara teliti dan mengagumkan. Manusia sungguh diperlakukan sebagai “orang”, sebagai pribadi, “seperti” Tuhan sendiri. Betapa uniknya kita manusia ini!
•    Sebagai orang beriman kristiani yang sungguh-sungguh ingin semakin memahami, menerima, bangga, dan percaya diri, Yesus adalah teladan yang paling utama dan pertama. Dari semula Ia menyadari diri sebagai manusia yang berbeda dengan yang lainnya. Dari cara berpikir, bersikap dan bertindak, Ia tidak ragu menunjukkan diri sebagai pribadi yang tidak sama dengan yang lainnya. Sebagai seorang pribadi kita harus menyadari, mengerti dan menerima diri apa adanya. Dengan demikian kitapun akan dapat semakin mengembangkan diri dan melakukan sesuatu dengan kesadaran diri (selfconsciousness), penerimaan diri (self-acceptance), kepercayaan diri (self confidence) dan perasaan aman diri (self-assurance) yang tinggi. Dengan dasar itu kita dapat mengisi hidup, meraih  cita-cita dan melaksanakan panggilan Allah.





Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment