-->

Identifikasi Pohon Induk

Untuk menentukan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yang tepat pada suatu jenis tanaman, dapat dilihat dari struktur morfologi dari pohon induknya. Secara umum, bagian tanaman yang banyak dipergunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah batang. Dilihat dari jenis batangnya, tanaman dapat dibedakan menjadi tanaman berbatang lunak (herbaceous) dan tanaman berkayu. Terdapat tiga macam tanaman berkayu yaitu berkayu keras (hardwood), berkayu setengah keras (semi-hardwood) dan berkayu lunak (softwood). Pohon induk pada umumnya dipilih dari bibit-bibit unggul. Bibit unggul adalah tanaman muda yang memiliki sifat unggul yaitu mampu menunjukkan sifat asli induknya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta tidak mengandung hama dan penyakit. Pada tanaman buah sifat unggul ini terutama nilai dari kualitas buahnya. Bila semakin banyak sifat yang disukai konsumen terkumpul dalam satu buah, maka semakin tinggi pula nilai ekonomi (harga) buah tersebut. Buah demikian dapat digolongkan sebagai buah unggul. 



Pohon induk mempunyai bagian yang berbeda-beda fase perkembangannya. Bagian pangkal pohon merupakan bagian yang tertua menurut umurnya, tetapi karena terbentuk pada masa awal pertumbuhan pohon tersebut maka sel-selnya bersifat sederhana, muda (juvenile) dan sangat vegetatif. Semakin ke arah ujung ranting, semakin muda menurut umurnya, tetapi sel-sel yang terbentuk paling akhir ini justru bersifat lebih kompleks, dewasa (mature) dan siap untuk memasuki masa berbunga dan berbuah (generatif). Pengambilan entres dari pucuk tajuk pohon akan tetap membawa sifat dewasa atau generatif. Penyambungan entres dengan batang bawah akan menghasilkan bibit yang sudah membawa sifat dewasa tersebut. Hal ini menyebabkan bibit hasil penyambungan atau okulasi lebih cepat berbuah daripada tanaman yang berasal dari biji. 

Pohon induk untuk keperluan produksi stek diperlakukan agar selalu menghasilkan benih (setek) sehingga tidak dibiarkan berbunga/berbuah. Dengan kata lain tanaman selalu dalam kondisi pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pohon induk untuk produksi cangkok dan sambung sebagai batang atas (entres) harus diambil dari tunas baru pada tanaman dewasa.

Prosedure mengidentifikasi Pohon Induk Durian sebagai Batang Atas (Entres)
1) Tujuan Peserta diklat mampu melakukan identifikasi pohon induk durian sebagai batang atas (entres) apabila disediakan alat dan bahan
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian lapangan
b) Hati-hati dalam menggunakan alat dan bahan
c) Simpan kembali alat yang sudah digunakan dalam kondisi bersih dan rapi
3) Alat dan Bahan
  • Meteran 
  • Loop 
  • Alat tulis 
  • Pohon induk durian 
4)  Prosedur Kerja
a) Pilih pohon induk durian.
b) Lakukan identifikasi terhadap pohon induk tersebut, yaitu :
  • Tinggi tanaman 
  • Diameter batang 
  • Ciri-ciri tanaman, meliputi : bentuk daun, susunan daun, percabangan, warna batang, jenis batang. 
c) Catat hasil identifikasi pada tabel.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment