Beban beban listrik pada pesawat udara
Yang termasuk beban listrik pada pesawat udara adalah komponen komponen sebagai berikut:
- Flap Motor Yaitu motor yang berfungsi sebagai tenaga penggerak plap utama yang dikontrol oleh penerbang melalui switch (sakelar)
- Landing Gear Motor Terletak dibawah tempat duduk pilot, motor ini putarannya dapat dibolak balik dan dilengkapi reduction gear ban serta bel crank untuk merubah putaran jadi gerak maju dan mundur dan dihubungkan dengan pipa batangan
- Landing light Yaitu lampu penerangan yang dipasang pada pesawat untuk penerangan landasan, pada saat pesawat maumendarat pada cuaca gelap atau melam hari.
- Navigation light
- Radio unit,dll
Jaringan listrik pada pesawat udara Secara umum penyediaan jaringan tenaga listrik dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
a) Jaringan Vital (utama) Adalah penyediaan untuk segala macam pendaratan darurat Contoh: lampu lampu darurat dan system pemadam kebakaran, sumber diambil langsung dari baterai.
b) Jaringan penting (essential)
Adalah penyediaan / jaringan untuk segala keperluan dalam menjamin kondisi pesawat waktu terbang pada keadaan darurat selama penerbangan.Sumber disalurkan dari generator dan baterai.
c) Jaringan sekunder (kurang penting / non essential)
Adalah penyediaan yang dapat diputuskan apabila beban arus listrik berada dalam keadaan darurat. Penyediaan ini diambil dari DC dan AC busbar yang diperoleh dari generator
Dari gambar ( jaringan sekunder) tersebut memperlihatkan sistem split busbar, dengan sumber tenaga listrik 28 V dc dari generator yang di putar oleh mesin 115 V, 400 Hz yang dihasilkan dari inverter serta 28 V dc dari baterai.
Setiap generator memiliki busbar tersendiri untuk melayani yang non esestial. Kedua busbar tersebut dihubungkan ke busbar pusat ( centre busbar yang energi listriknya untuk keperluan penting
Kedua generator tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik DC.Busbar pusat memiliki hubungan ke baterai.Apabila salah satu generator tidak normal maka arus tenaga listrik ke busbar dapat diputuskan dan tenaga listrik di peroleh dari busbar lainnya. Apabila keduanya tidak berfungsi maka secara otomatis baterai akan menyalurkan tenaga. Hubungan pnggunaan tenaga listrik dan kemampuan baterai harus tetap terjaga.Sedangkan tenaga listrik arus AC diperoleh dari inverter. Inverter no. 1 untuk melayani keperluan penting, sedangkan inverter no. 2 dan, no. 3 untuk keperluan yang kurang penting.
1. Jenis jenis beban sesuai pembangkit yang dipakai
a. Pembangkit AC
Berikut ini adalah beban beban yang memakai tenaga listrik AC ( 400 Hz AC Power ):
- 3 phasa 200 V ( windscreen dan rotor de-icing )
- 1 phasa 115 V ( autopilot-directional dan vertical gyros )
- 1 phasa 26 V ( Navigation Equipment – Autopilot )
b. Pembangkit DC
Daftar beban sirkit (safety) (PPI)
- Engine 1 dan 2 governoers
- Engine NG
- Fire detection system
- Fire extenguishing system
- Fuel booster pump
- Fuel dumping system
- Emergency release system
- Transponder
Daftar beban sirkit essential (safety) (PPI yang dikembalikan ke negative baterai).
- Fire extenguishing system
- Electrically operated emergency landing gear extension system
- Cockpit utility light
a. Jenis jenis beban sesuai jaringannya
1) Beban pada Jaringan Vital (utama)
- Stand by artificial horizon
- Emergency Exist
- Ordinance light
- Fire detection system
- Fire extenguishing system
2) Beban pada Jaringan penting (essential)
- Navigation
- ADF-VOR
- Oil Press Indicator
- Fuel Press Indicator
- Torque Indicator
- Cockpit Utility Light
- Emergency release system
- Transponder
3) Beban pada Jaringan sekunder (kurang penting / non essential)
- Windshield heater
- External lighting and communication
- Stewardess call system
- Passenger compartment main lighting
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment