-->

Penerima Pembawa Suara Terpisah Palsu


Melihat dari kelemahan-kelemahan pemakaian penerima pembawa suara terpisah dan penerima pembawa tercampur, dikembangkan penerima pembawa terpisah palsu. Prinsip pembawa suara terpisah palsu ini adalah sama dengan pembawa suara tercampur ; yaitu dengan mencampurkan kedua pembawa gambar dan suara sehingga diperoleh frekuensi menengah suara 5,5 Mhz, dengan demikian pemborosan  dapat dikurangi.

Dengan penerima pembawa suara terpisah palsu, kedua pembawa ( 38,9 Mhz dan 33,4 Mhz ) diseleksi dengan filter gelombang permukaan sehingga dapat diambil amplitudo yang sama pada pencampuran suara dan dengan pengaturan harga puncak pembawa suara dapat diredam pada penguat menengah gambar.


Pada gambar diatas  ditunjukkan bahwa frekuensi menengah suara dinaikkan 20 dB, agar didapatkan harga yang sama dari kedua pembawa. Pada tingkat pencampur diperoleh frekuensi menengah suara yang lebih besar 20 dB. Dengan naiknya level itu pembatasan akan dimungkinkan menjadi lebih efektif. Dengan demikian sinyal gangguan karena amplitudo yang tidak rata ( sinyal gangguan berupa modulasi amplitudo ) tidak akan muncul lagi.
Dengan demikian penguat frekuensi menengah suara hanya berlaku sebagai pembatas. Dan  perbandingan sinyal dengan noise dapat dinaikkan 50 dB. Pada total modulasi lebih pemancar ( sisa pembawa 1 % ) dan dengan pencampuran tulisan pada gambar berwarna didapat bandingan sinyal dan noise masih 40 dB, tetapi pada penerima pembawa suara tercampur didapatkan bandingan sinyal dan noise 0 dB.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment