-->

Membajak dan Menggaru Lahan Produksi

Pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang saling berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan mesin traktor. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini diharapkan gumpalan–gumpalan tanah terpecah menjadi kecil–kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata. Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan–bedengan. Antara bedengan satu dengan bedenglainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi galengan yang berguna untuk memperlancar air irigasi.

a. Membajak 

Airilah petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebih dahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. 


Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm, hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur. Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut:
1) Pengendalian gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan terbenam.
2) Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan terbenam dan tercampur dengan tanah.
3) Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.

Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakkan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu.

b. Menggaru 

Sebelum penggaruan dimulai, terlebih dahulu air di dalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Dan selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.

Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahanbongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang berulangulang:
1) Peresapan air ke bawah dikurangi.
2) Tanah menjadi rata.
3) Penanaman bibit menjadi mudah.
4) Rumput-rumput yang ada akan terbenam.
Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari

c. Meratakan 

Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang ke-dua. Yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang ke-dua ini dilakukan dengan maksud:
1) Meratakan tanah sebelum tanam pindah.
2) Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi.
3) Melumpurkan tanah dengan sempurna.

Penggarapan tanah mulai dari pembajakan pertama sampai perataan, memerlukan waktu kira kira 25 hari, kira-kira sama dengan umur bibit di persemaian
a) Pengolahan tanah merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap hasil padi selain faktor-faktor lainnya seperti pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit dll
b) Pengolahan tanah dapat dilakukan secara kering atau basah. Tetapi yang biasanya dilakukan pada umumnya adalah secara basah
c) Cara pengolahan tanah dapat menggunakan tenaga manusia, hewan atau alat-alat mesin pertanian.

Secara Umum Pengolahan tanah meliputi 3 fase:
1) Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2) Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3) Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
a) Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman
b) Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik.
c) Pengolahan tanah dilakukan paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit

Ciri-ciri tanah yang telah selesai olah dan siap untuk ditanami:
1) Tanah terolah sampai berlumpur
2) Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
3) Permukaan tanah rata
4) Pupuk tercampur rata
5) Bersih dari sisa gulma dan tanaman



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment