Macam Perbanyakan Vegetatif BAG 1
(1) Mencangkok (air layering)
Pencangkokan tanaman dilakukan untuk mendapatkan anakan/bibit yang berguna untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan karena dengan teknik ini bibit yang dihasilkan bersifat dewasa sehingga lebih cepat berbunga/berbuah. Pencangkokan dilakukan pada pohon induk terpilih atau pohon plus di kebun benih.Bahan dan peralatan yang digunakan antara lain media cangkok (moss cangkok, top soil dan kompos), bahan pembungkus cangkok dari polibag hitam, tali rafia, zat pengatur tumbuh akar, insektisida, pita label, spidol permanen, pisau cangkok, parang, gergaji tangan dan alat tulis.
Pelaksanaan mencangkok tanaman hutan sebagai berikut :
(a) Penyiapan media cangkok terdiri atas campuran antara moss cangkok, top soil dan kompos. Sebelum digunakan media disiram dengan air sampai cukup kelembabannya. Selain itu ditaburi dengan insektisida secukupnya supaya media tidak dijadikan sarang semut dan membunuh hama uret.
(b) Pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2-5 cm. Cabang dikerat sepanjang 5 cm dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik dan dibiarkan beberapa menit. Posisi keratan kulit sekitar 30 cm dari
pangkal cabang. Setelah itu bagian sayatan diolesi dengan larutan ZPT untuk memacu pertumbuhan akar.
(c) Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media, kemudian ditutup dengan polibag hitam dan diikat dengan tali rafia sampai media cangkok stabil. Bagian pembungkus cangkok diberi lubang memudahkan masuknya air atau keluarnya akar.
(d) Memberi label yang berisi tanggal pencangkokan, perlakuan dan pelaksana.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan antara lain :
(a) Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu dalam menjaga kelembaban media sampai berakar.
(b) Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 23 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji kemudian diturunkan secara hati-hati. Cangkok yang terlalu panjang, dipotong sebagian dan daunnya dikurangi untuk mencegah penguapan.
(c) Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam pada media campuran tanah dengan kompos/pupuk kandang (3:1). Kegiatan ini dilakukan di persemaian yang diberi naungan dengan intensitas cahaya lebih dari 50 %. Pemeliharaan cangkok di persemaian dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan. Biasanya setelah 3 bulan cangkok telah memiliki perakaran yanag kompak dan siap dipindahkan ke lapangan.
(d) Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak dapat dilakukan dalam jumlah banyak karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment