Cumulative Trauma Disorder (CTD)
CTD dapat diterjemahkan sebagai kerusakan trauma kumulative. Penyakit ini timbul karena terkumpulnya kerusakankerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit. Hal ini sebagai akibat penumpukan cedera kecil yang setiap kali tidak sembuh total dalam jangka waktu tertentu yang bisa pendek dan bisa lama, tergantung dari berat ringannya trauma setiap hari, yang diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan, bengkak dan gejala lainnya.
Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan yang monoton, sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau pengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Biasanya gejala yang muncul dianggap sepele atau dianggap tidak ada. Trauma pada jaringan tubuh antara lain disebabkan: over exertion, over stretching, dan over compressor.
CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat kerja, apabila dapat dibuktikan terdapat pemaparan dari dua atau lebih faktor resiko ergonomi di tempat kerja. Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD, yaitu:
1. Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal.
2. Gaya yang melebihi kemampuan jaringan.
3. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal.
4. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per menit.
Beberapa contoh CTD:
a. Tendinitis, adalah tendon yang meradang. Gejala yang muncul: sakit, bengkak, nyeri tekan, lemah di tempat yang terpapar (siku, bahu). Gambar 3.1 merupakan contoh CTD.
b. Rotator cuff tendinitis, satu atau lebih dari empat rotator cuff tendonitis pada bahu meradang. Gejala yang muncul: sakit, gerakan terbatas pada bahu.
c. Tenosynovitis, pembengkakan pada tendon dan sarung yang menutupi tendon. Gejalanya: pembengkakan, nyeri tekan, sakit pada tempat yang terpapar (siku, tangan, lengan).
d. Carpal tunnel syndrome, tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang melalui pergelangan tangan. Gejalanya: mati rasa, kesemutan, pegal, dan sakit pada pergelangan tangan.
e. Tennis elbow, peradangan pada tendon di siku. Gejala yang muncul: sakit, sedikit bengkak, dan lemah.
f. White finger, pembuluh darah di jari-jari rusak. Gejalanya pucat di jari-jari, mati rasa, dan perasaan seakan jari terbakar.
0 komentar:
Post a Comment