SSH Linux Debian
Sekarang kita akan mencoba untuk memasang server SSH di server kita. Sehinga kita tidak perlu lagi mengakses secara langsung, cukup menggunakan SSH untuk mengakses server dari komputer lain, bahkan dari komputer dengan OS selain Linux.
Gunakan apt untuk install server SSH di server apabila di server belum ada SSH server. Untuk mengecek apabila SSH server sudah ada atau belum. Lihat apakah ada direktori /etc/ssh di server kita. Apabila ada, berarti SSH server sudah terinstal. Apabila server sudah terinstall, maka akan ada direktori tersebut dan di dalamnya ada struktur seperti berikut.
Seperti biasa, karena kita adalah server, maka kita berfungsi sebagai daemon, sehingga kita harus merubah konfigurasi daemon SSH kita, yang berada di sshd_config (SSH Daemon Config).
Secara default, SSH server sudah terpasang dengan baik, dan kita sudah bisa melakukan remote access tanpa perlu merubah satu konfigurasi pun. Cara yang paling baik untuk memulai adalah mengatur agar IP server kita bisa dicapai oleh host lain yang terhubung dengan IP server. Dalam kasus ini IP server di interface yang terhubung dengan PC Windows adalah eth1 dengan IP 192.168.2.1 Lakukan konfigurasi interface dengan mengedit file /etc/network/interfaces dengan nano. Lalu rubha hingga interface eth1 yang terhubung dengan PC Windows dengan kabel RJ45 mempunyai IP 192.168.2.1 dengan netmask 255.255.255.0.
Setelah itu, pindah ke PC Windows, lakukan konfigurasi di PC Windows untuk mempunyai IP 192.168.2.2 dengan netmask 255.255.255.0.
Setelah melakukan perubah konfigurasi interface, jangan lupa untuk merestart peralatan networking dengan cara.
/etc/init.d/networking restart
Tunggu beberapa saat hingga selesai.
Untuk melakukan remote secure shell di Windows, kita menggunakan software yang bernama Putty (bisa diunduh di http://ww.putty.org).
Ini tampilan dari PuTTY yang berjalan di PC Windows.
Karena kita sudah terhubung dengan server dalam satu jaringan yang sama, dalam kasus ini IP PC Windows adalah 192.168.2.2, dan server adalah 192.168.2.1. Maka untuk melakukan koneksi ke server, kita memasukkan IP dari server dan klik tombol Open.
PuTTY akan memperingatkan bahwa server ini belum termasuk server yang dikenal karena kita baru pertama ini melakukan koneksi. Pilih Yes, kita tahu bahwa ini server yang kita mau.
Maka akan ada prompt yang menanyai tentang identitas yang kita gunakan untuk masuk ke dalam server. Kita gunakan identitas root dengan kata sandi root.
Sekarang kita sudah masuk ke sistem server kita sebagai root secara remote menggunakan SSH. Apa saja yang bisa kita lakukan? Kita akan mencoba merubah port SSH server secara remote. Gunakan text editor nano untuk merubah isi dari /etc/ssh/sshd_config. Rubah port tempat SSH server berjalan di port 1003.
Port SSH server yang semula 22, dirubah menjadi 1003. Setelah melakukan perubahan, simpan file, lalu restart SSH server dengan perintah ini.
/etc/init.d/ssh restart
Tunggu beberapa saat hingga SSH server selesai merestart. Lalu tutup window dari PuTTY.
Coba lagi buka PuTTY, dan masukkan informasi sama seperti waktu masuk pertama.
Akan ada pesan bahwa koneksi ditolak. Itu berarti kita telah berhasil merubah port dari SSH server yang ada di server yang baru saja kita remote dan merubah port dari SSH server. Coba lagi, kali ini ganti port 22 menjadi 1003
Pilih Open, maka akan ada peringatan lagi, pilih Yes. Maka kita akan dihadapkan dengan prompt login seperti tadi.
Dengan ini, berarti kita sudah bisa mengakses dan mengatur server kita secara remote menggunakan SSH. Tidak peduli apakah kita menggunakan Windows, Mac, Linux, selama support dengan SSH, maka server kita bisa kita kendalikan dengan bagaimanapun, kapanpun, dan dimanapun.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment