-->

Pemeriksaan Poros Penggerak Aksel

Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu  kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu  keusakan. Pemeriksaan pencegahan  atau perawatan  dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa / menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang  pemeriksaan guna memastikan penyebab  kerusakan  harus  dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan  perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar. Berikut dicontohkan pemeriksaan pada poros propeler : 
Pemeriksaan sebelum dilepas :

a) Bunyi dari propeller shaft  

Dengarkan ada atau tidak bunyi yang bersumber dari poros propeler. Lakukan dengan ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.




b) Getaran dari propeller shaft  

Angkat roda penggerak, dan hidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap  dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft.  Jika ditemukan adanya getaran  atau bunyi dari propeller shaft maka  lakukan pemeriksaan baut-baut. Periksa universal joint. 


Pemeriksaan setelah propeler dilepas :

1. Kebengkokan poros propeller 

Dengan menggunakan  V-blok dan dial  tester  indikator ukurlah run-out poros (kebengkokan). Run-out max. = 0.8 mm 

 



2. Keausan dan kekocakan bantalan spider 

Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. 0.05 mm. 

 3. Keausan dan kerusakan center support bearing   

Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.





4. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke   

Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros  lalu putar bolakbalik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur (axial).  Pastikan tidak terjadi kekocakan yang  berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar


5. Pemeriksaan karet  bushing pada center bearing. 

Lakukan pengamatan terhadap  kondisi  karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing. 


6. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros propeller.  

Menggunakan alat  khusus  (roller instrument) lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang (unbalance) maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu



 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment