-->

Operational Amplifier (Op-Amp)


 Pernahkah kalian mendengar kata Operational Amplifier? Mungkin yang sering kalian dengar adalah kata Amplifier yang artinya penguat sinyal. 


Untuk lebih jelas  coba kalian perhatikan gambar  3-5.1 berikan penjelasan tentang gambar tersebut, bagaimana sinyal output gitar akustik, setelah  sinyal dari gitar tersebut melewati rangkaian penguat sinyal (OpAmp)?



Setelah kalian memberikan jawabannya, sebenarnya ada beberapa manfaat rangkaian operational amplifier yang akan dijelaskan tidak hanya untuk penguat sinyal audio, tetapi dapat digunakan misalnya untuk  mendesain sinyal level meter, histeresis pengatur suhu, osilator, pembangkit sinyal, penguat audio, penguat mic, filter aktif seperti tapis nada bass, mixer, konverter sinyal, integrator, differensiator, komparator dan sederet aplikasi lainnya, selalu pilihan yang mudah adalah dengan membolak-balik data komponen yang bernama Op-amp. Pada awalnya rangkaian penguat terdiri dari komponen transistor-transistor kemudian berkembang  menjadi kemasan IC (integrated circuits) ini memang adalah komponen serbaguna dan dipakai pada banyak aplikasi hingga sekarang. Hanya dengan menambah beberapa resitor dan potensiometer


 Op-amp adalah suatu rangkaian terintegrasi yang dibangun dari sejumlah komponen aktif maupun pasif. Dari generasi awal sampai sekarang op-amp melewati perbaikan demi perbaikan hingga mendapatkan suatu komponen dengan karakteristik yang diinginkan. Op-amp dinamakan juga dengan penguat diferensial (differential amplifier). Sesuai dengan istilah ini, op-amp adalah komponen IC yang memiliki 2 input tegangan dan 1 output tegangan, dimana tegangan output-nya adalah proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua input-nya itu. Penguat diferensial seperti yang ditunjukkan pada gambar 3-5.2 merupakan rangkaian dasar dari sebuah op-amp.

Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar 3-5.3 berikut menunjukkan skema diagram  simbol dari op-amp. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment