-->

Membaca Puisi

Pada pembelajaran sebelumnya kamu telah  belajar  membaca cerpen. Tentunya cerpen dengan puisi berbeda dari segi bentuknya.  Cerpen lebih panjang dari pada puisi. Cerpen termasuk karangan bebas yang tidak terikat oleh bait dan persajakkan, sedangkan puisi adalah karangan yang terikat oleh bait dan persajakkan.       Pernahkah kamu membaca puisi? Nah, pada pembelajaran kali ini kamu akan belajar membaca puisi. Tujuan dari pembelajaran ini agar kamu mampu membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan puisi

Saat membaca puisi kamu harus memerhatikan irama dalam puisi yaitu  nada ketka membacakan kalimat-demi kalimat dalam puisi. Nada dalam puisi bisa nada marah, kesal, atau sendu. Mimik/ekspresi wajah juga harus sesuai dengan makna puisi kata demi kata dalam  puisi yang dibacakan. Kalau isi puisinya mengungkapkan kesedihan, maka ekspresi wajah kita pun harus sedih. Kinesik  seperti gerak tubuh, seperti tangan, kaki kepala, atau yang lainnya dapat mendukung ketika mmbaca puisi. Gerakan tubuhmu harus sesuai dengan tuntutan puisi.    Hal-hal yang harus diperhatikan agar  membaca puisi indah, kamu dapat menandai jeda (penghentian) yang tepat.  Berikut beberapa rambu-rambu yang dapat digunakan untuk menandai jeda, intonasi, dan tekanan.



 Perhatikanlah  penggunaan rambu-rambu dalam membacakan  puisi berikut ini.

Untuk dapat mengartikan isi puisi, kamu harus memahami gaya bahasa yang digunakan dalam puisi. Gaya bahasa dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis, yaitu gaya bahasa perbandingan, penegasan, pertentangan, dan sindiran.
1. Gaya bahasa perbandingan  Gaya bahasa perbandingan adalah gaya bahasa yang dipakai untuk membandingkan sesuatu dengan yang lainnya. Gaya bahasa perbandingan terdiri atas:  
a. metafora atau membandingkan langsung;
b. personifikasi, yaitu membandingkan atau menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda tidak bernyawa;
c. asosiasi, yaitu membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi dianggap sama;
d. alegori atau pengibaratan.

2. Gaya bahasa penegasan Gaya bahasa penegasan adalah majas yang dipakai untuk menegaskan suatu pernyataan. Gaya bahasa penegasan terdiri atas:
a. pleonasme, yaitu menegaskan suatu kata;
b. retoris, biasanya ditandai dengan mengajukan per tanyaan yang tidak membutuhkan jawaban;
c. klimaks, yaitu mengungkapkan suatu hal secara
 ber  turutan dan semakin lama semakin memuncak;
d. antiklimaks, yaitu mengungkapkan suatu hal secara  ber turutan dan semakin lama semakin menurun.

3. Gaya bahasa pertentangan, terdiri atas:
a. hiperbola, yaitu melebih-lebihkan suatu pertanyaan;
b. litotes, yaitu merendahkan atau memperlunak suatu pernyataan;
c. kontra diksio interminis, yaitu menggunakan kata pertentangan dengan penjelasan semula.

4. Gaya bahasa sindiran Gaya bahasa sindiran adalah gaya bahasa yang bertujuan memberi sindiran. Gaya bahasa sindiran terdiri atas:
a. ironi, yaitu menggunakan kata sebaliknya dengan tujuan menyindir atau mengejek;
b. sinisme, yaitu sindiran yang secara tidak langsung mengungkapkan rasa tidak suka;
c. sarkasme, yaitu sindiran yang kasar. 


Sekarang, bacalah puisi berikut.



Dalam puisi tersebut terdapat gaya bahasa personifikasi (meng  um pamakan benda mati seperti manusia). Perhatikan petikan berikut.

1. Kunyanyikan lagu gembira sebagaimana padi itu sendiri berterima kasih padamu dan bersukaria
2. Betapa gembira hati pisang Pada kalimat pengarang mengumpamakan padi seperti manusia.

Padi tersebut dapat berterima kasih dan bersukaria. Begitu juga dengan kalimat 2, pisang memiliki perasaan seperti manusia, yaitu bisa merasakan kegembiraan. Dalam puisi "Doa Syukur Sawah Ladang" juga terdapat pilihan kata tertentu yang mengandung arti tertentu. Contohnya, pada baris menyiapkan berjuta macam hiasan. Kata hiasan menimbulkan kesan enak dilihat dan dapat menye nangkan manusia. Kata tersebut mempertegas atau memberi pemaknaan lebih pada frasa kandungan bumimu. Secara ringkas, puisi tersebut berisikan rasa syukur dan pasrah makhluk-makhluk Tuhan terhadap takdirnya.  Nah, masih banyak gaya bahasa dan pilihan kata dalam puisi tersebut. Coba diskusikan dengan temanmu mengenai gaya bahasa dan pilihan kata dalam puisi itu. Setelah itu, tentukan isi atau arti puisi tersebut secara keseluruhan.

Berlatih Menguji Kemampuan 

1.  Bacalah puisi berikut dengan memerhatikan penggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan puisi secara bergiliran


2. Telaah kembali  puisi tersebut dengan memerhatikan makna gaya bahasa dan pilihan kata dalam puisi
3. Diskusikanlah hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu yang lain kemudian isilah format Penilaian Membaca Puisi berikut.


Tugasmu

1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota empat orang.
2. Pilihlah satu buah puisi berdasarkan kesepakatan kelompok.
3. Tuliskanlah makna gaya bahasa dan pilihan kata dari puisi tersebut.
4. Fotokopilah puisi tersebut dan bagikan kepada kelompok lain.
5. Lakukanlah diskusi antarkelompok untuk menanggapi arti puisi dari tiap kelompok. Jika perlu, mintalah gurumu untuk membimbing diskusi.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment