Jenis pengeboran Berdasarkan Tujuan Pengeboran
Jenis pengeboran ini didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dalam melakukan operasi pengeboran. Berdasarkan tujuannya pengeboran dibagi menjadi :
- Pengeboran Eksplorasi
- Pengeboran Deliniasi
- Pengeboran Ekploitasi
1. Pengeboran Eksplorasi
Tujuan pengeboran eksplorasi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya suatu cekungan mengandung minyak dan atau gas bumi. Pada permulaan pengeboran ini, data-data pengeboran yang akurat belum tersedia sehingga memerlukan perencanaan yang tepat dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi selama proses operasi pengeboran. Selain itu diperlukan pengamatan yang teliti selama proses pengeboran dilakukan karena kedalaman lapisan batuan yang memiliki sifat-sifat batuan berbeda yang ditembus oleh mata bor belum diketahui, data-data sifat-sifat batuan yang diamati perlu dicatat sesuai kedalamannya. Pada kenyataannya kedalaman akhir (target) yang dituju dalam pengeboran masih berubah hal ini bias diamati pada data serbuk bor serta data logging. Oleh karenanya konstruksi sumur yang meliputi desain casing, penyemenan, lumpur, bit dan material lainnya menyebabkan biaya pengeboran lebih mahal. Sumur eksplorasi sering disebut sebagai sumur “Wild Cat”, artinya selama operasi pengeboran akan didapati banyak masalah pengeboran yang akan ditemukan yang mengakibatkan waktu lebih lama dan biaya lebih mahal dikarenakan tujuan pengeboran eksplorasi adalah untuk mendapatkan data seakurat mungkin. Pada umumnya pengeboran eksplorasi dilakukan pertama kali, titik lokasinya berada di atas puncak suatu perangkap reservoir yang berbentuk Antiklin. Gambaran pengeboran eksplorasi yang pertama dapat dilihat pada gambar 3.2.Pada gambar 3.2. terlihat bahwa pada reservoir terdapat tiga lapisan fluida yang tersusun dari atas ke bawah sesuai dengan densitasnya yaitu gas yang memiliki densitas paling ringan berada di atas kemudihan di bawahnya minyak dan di bawah minyak terdapat air. Pertama kali pengeboran menembus reservoir akan melalui zona mengandung gas dan kemudian melalu zona minyak di bawahnya, dan akan menembus zona air.. Secara umum dibawah lapisan minyak terdapat air sebagai batas bawah suatu reservoir minyak. Batas-batas antara ketiga fluida reservoir tersebut sering disebut dengan Gas Oil Contact(GOC) untuk batas antara gas dengan minyak dan Water Oil Contact (WOC) untuk batas antara minyak dan air. Bila pengeboran pada puncak perangkap tidak menemukan hidrokarbon, reservoir tersebut kosong atau yang disebut dengan dry hole
2. Pengeboran Deliniasi
Jenis pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran reservoir, mencari batas-batas, serta ketebalan reservoir. Pada pengeboran ini sudah ada data sumur dari hasil data-data pengeboran yang dilakukan pada pengeboran eksplorasi sehingga biaya pengeboran dan konstruksi sumur sudah dapat diperhitungkan secara relatif.Untuk menentukan batas-batas suatu reservoir maka dilakukan beberapa pengeboran dengan jarak-jarak tertentu dari sumur yang pertama. Pengeboran sumur yang kedua diharapkan menembus zona minyak dengan ketebalan yang sangat tipis, dan zona air yang tebal. Hal ini dapat dikatakan sebagai batas reservoir minyak. Namun bila pengeboran menembus zona minyak yang tebal seperti pengeboran pada sumur ketiga yang masih menembus minyak yang tebal dan ketebalan air yang cukup berarti maka hal ini tidak dapat dijadikan sebagai batasan reservoir. Untuk itu perlu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak tertentu dari sumur yang kedua. Ternyata sumur ke empat tidak menemukan minyak, hanya menemukan air yang sangat tebal. Sehingga batas minyak dan air adalah antara sumur ketiga dan sumur keempat. Untuk menentukan batas-batas reservoir minyak adalah berdasarkan ketebalan minyak dari setiap sumur yang dibor. Selanjutnya berdasarkan ketebalan-ketebalan minyak dari setiap sumur dibuat peta isopach yang digunakan untuk menghitung volume batuan yang mengandung minyak.
3. Pengeboran eksploitasi
Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap reservoir produksi sekaligus meningkatkan produksi.Pengeboran sumur eksploitasi memerlukan biaya jauh lebih murah karena data-data sumur sudah lengkap seperti kedalam dan ketebalan reservoir, jenis dan sifat batuan yang ditembus mata bor dan lain-lain. Sumur eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi sumur eksploitasi dengan catatan sumur eksplorasi tersebut bernilai ekonomis untuk diproduksiakan. Sumur-sumur yang memproduksikan minyak disebut juga dengan sumur produksi. Jadi sumur eksploitasi yang berhasil, juga merupakan sumur produksi.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment