-->

Jenis pengeboran Berdasarkan Bentuk Lubang

Berdasarkan Bentuk Lubang  Jenis pengeboran ini didasarkan pada bentuk lubang yang dibuat atau dibentuk pada operasi pengeboran yang dilakukan. Berdasarkan bentuk lubangnya,  pengeboran dibedakan menjadi :
 Pengeboran tegak (straight hole drilling/vertical drilling) 
 Pengeboran berarah (directional dan horizontal drilling)

1. Pengeboran Lurus.
Pengeboran lurus disebut juga dengan pengeboran vertikal atau Straight Hole Drilling. Artinya pengeboran yang dilakukan mulai dari titik lokasi di permukaan, lubang dipertahankan lurus vertikal sampai ke titik target. Pengeboran yang digolongan dalam pengeboran lurus atau straight hole drilling, adalah bila memenuhi persyaratan seperti di bawah ini (dapat dilihat pada Gambar 3.6.) :
 Pengeboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5o , untuk ketinggian kerucut 10.000 ft. Kerucut ini dibentuk dari titik awal pengeboran di permukaan sampai kedalaman mencapai 10.000 ft dengan kemiringan kerucut sebesar 50. Selama lubang yang dibentuk pada operasi pengeboran yang dilakukan masih berada di dalam lingkup kerucut tersebut maka pengeboran ini termasuk pengeboran lurus/vertikal/straight hole
 Lubang boleh membelok, asal dog leg maksimum adalah 3o per 100 ft. Pada kenyataanya lubang tidak mungkin bisa dipertahankan selurus mungkin, hal ini dikarenakan kondisi lapisan batuan yang memiliki sifat-sifat yang berbeda sehingga akan berpengaruh pada kondisi lubang pengeboran. Sehingga lubang pengeboran akan sedikit membelok atau sering dinamakan dog leg. Hal ini diperbolehkan asalkan pembelokannya tidak melebihi 30 per 100 ft dan selama berada pada kerucut seperti penjelasan di atas. Jika lubang sumur yang dibuat masuk ke dalam kerucut seperti gambar 3.6, maka jenis pengeborannya termasuk kelompok straight hole drilling. Apabila dog legnya lebih kecil dari 3o /100 ft, tapi lubang sumur keluar dari kerucut seperti Gambar 3.6, maka jenis pengeborannya bukan lagi termasuk kelompok straight hole drilling.
 
Gambar 3.6. Straight Hole Drilling

2. Pengeboran Berarah atau Horisontal.
Didalam melakukan pengeboran suatu formasi, selalu diharapkan pengeboran dengan lubang yang lurus/vertikal, karena pengeboran dengan lubang yang lurus/vertikal selain dalam operasinya lebih mudah, juga pada umumnya biayanya menjadi lebih murah. Namun karena kondisi-kondisi tertentu, pengeboran lurus/vertikal tidak bisa dilakukan oleh karenanya perlu dilakukan pengeboran yang bisa diarahkan sesuai kondisi-kondisi tersebut. Pengeboran yang dilakukan dengan cara mengarahkan lubang biasa disebut dengan pengeboran berarah atau pengeboran horisontal (Directional and Horizontal Drilling). Beberapa faktor-faktor penyebab dilakukannya pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling) adalah geografi, geologi dan pertimbangan ekonomi. Di bawah ini beberapa
contoh alasan dilakukannya pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling).

a. Inaccesible Location Drilling
Beberapa reservoir dengan kondisi di permukaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengeboran lurus/vertical akan sangat cocok untuk dilakukan pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling). Teknik ini adalah salah satu dari teknik pengeboran berarah yang paling umum dilakukan untuk mencapai lapisan yang tidak dapat dicapai dengan cara yang biasa, sebagai contoh reservoir yang terletak di bawah kota, di bawah lahan pertanian/perkebunan, dll. Gambar 3.7. memperlihatkan formasi yang berada di bawah perkotaan sehingga dilakukan pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling).

 
Gambar 3.7. Formasi di Bawah Kota

b. Multiple Well Drilling
Bila suatu lokasi pengeboran memiliki keterbatasan area pada permukaan sehingga tidak mungkin dilakukan pengeboran banyak sumur dengan letak yang berbeda. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan pengeboran multiple well.  Yakni mengebor pada satu lokasi dengan banyak sumur yang dibuat, untuk itu dilakukanlah pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling).Multiple well drilling ini sering dilakukan pada pengeboran lepas pantai dari suatu platform tunggal atau dari suatu tempat yang terpencil.  Gambar 3.8. memperlihatkan suatu platform yang melakukan Multiple well drilling.


Gambar3.8. Multiple Well Drilling

c. Salt Dome Drilling
Pada daerah yang didapati kubah garam (salt dome) yang letaknya berada di atas reservoir minyak, pengeboran lurus/vertical tidak mungkin dilakukan. Karena bila pengeboran menembus kubah garam (salt dome) akan mengakibatkan masalah yang serius terutama akan terjadinya blow out  sehingga perlu dilakukan pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling) yangakan mengarah langsung ke reservoir minyak. Gambar 3.9. memperlihatkan reservoir yang berada d bawah kubah garam (salt dome).


 
Gambar 3.9. Formasi dibawah Kubah Garam

d. Side Tracking atau Straightening 
Kadangkala dalam melakukan operasi pengeboran lurus/vertika terjadi pembelokan yang sangat parah sehingga menjauh dari target, sehingga perlu untuk meluruskan kembali lubang sumur tersebut. Untuk itu dilakukan side tracking dengan melakukan pengeburan berarah. Atau pada kejadian dimana fish yang tidak dapat diangkat dan terkubur dilubang bor, pengeboran harus menghindari fish tersebut agar peralatan pengeboran tidak rusak maka dilakukan side tracking. 

e. Relief Well Drilling
Pada kejadian sumur yang blow out, salah satu cara untuk menanggulanginya adalah dengan mengebor atau membuat relief well. Relief well merupakan sumur yang dibuat di dekat sumur yang blow out dengan tujuan untuk mengalirkan fluida yang mengakibatkan blow out sehingga dapat dikendalikan. Biasanya  relief well dilakukan dengan pengeboran berarah atau horizontal (Directional and Horizontal Drilling).

 
Gambar 3.10. Relief Well Drilling



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment