Tiram (Ostrea sp.)
Struktur tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas dua pengapit kanan dan kiri. Garis pertumbuhan konsentris terdapat pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah tiram. Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini dapat dijadikan alat untuk menentukan umur kerang. Rumah kerang tersusun atas tiga lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat, prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan mutiara. Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar. Hewan ini bernapas dengan lembaran-lembaran insang. Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus pendek–lambung– intestinum panjang–anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ berbilik dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati . Tiram mempunyai ginjal yang berbentuk nefrida.
Sistem respirasi dan sirkulasi . Respirasi menggunakan insang untuk mengambil larutan oksigen di dalam air dan masuk dalam rongga mantel. Pelepasan CO2 juga melalui organ yang sama. Filamen insang mengandung pembuluh darah tempat O2 dan CO2 diangkut dalam aliran darah, lalu masuk ke jantung dan seterusnya. Sistem saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang esofagus, sepasang di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa viseral. Alat sensornya peka terhadap sentuhan dan cahaya. Sel-sel sensori terdapat di sepanjang batas mantel. Sistem reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang berkelamin jantan dan betina saja. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot menetas menjadi larva bersilia sehingga dapat keluar dari induknya, lalu berenang dan menempel pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu, tiram muda akan melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa. Tiram dapat dimakan. Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C. gigas (Jepang dan Asia Tenggara). Jenis tiram penghasil mutiara adalah Margaritifera sp . (Asia) dan Meleagrina sp . (Jepang dan Indonesia). Dalam kehidupan manusia, Mollusca berperan sebagai sumber bahan makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya, Achatina fulica, Loligo, dan Lymnea . Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera yang sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan Maluku.
0 komentar:
Post a Comment