Sifat-sifat Enzim
Setiap struktur (senyawa maupun molekul tertentu) yang berbeda, selalu mempunyai sifat-sifat khas masing-masing. Sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa e nzim sebagai biokatalisator. Selama menjalankan fungsinya tersebut, enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi Biokatalisator merupakan salah satu sifat spesifi k dari enzim. Artinya, enzim dapat mempercepat suatu reaksi namun tidak ikut bereaksi. Contoh: saat amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amilase tidak bereaksi dengan substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap), sehingga amilase dapat berfungsi kembali.
b. Enzim bekerja secara khusus Reaksi kimia yang ada di dalam sel banyak sekali, bukan? Kemudian, bagaimana dengan e nzim? Enzim bersifat sangat spesifi k, artinya enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja, tidak dapat untuk sembarang substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi kimia tertentu pula. Contoh: e nzim ptialin mengkatalis reaksi pengubahan zat tepung menjadi maltosa. Dengan demikian, enzim ptialin hanya bekerja pada substrat zat tepung (amilum). Enzim katalase bekerja pada substrat H2O2 (hidrogen peroksida). H2O2 diuraikan oleh katalase menjadi H2 dan O2 (produk).
c. Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel) Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi) bersifat reversibel. Demikian juga kerja e nzim sebagai biokatalisator. Artinya, e nzim dapat mengkatalisis reaksi maju maupun reaksi kebalikannya. Dengan demikian, enzim tidak mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru maupun menguraikan suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim lipase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
d. Wujud enzim adalah koloid Kalian telah mengetahui komponen enzim, bukan? Secara keseluruhan, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim dapat membentuk koloid.
e. Enzim rusak jika kena panas Komponen protein penyusun enzim akan sangat menentukan sifat enzim. Salah satu sifat dari protein adalah tidak tahan terhadap panas (termolabil). Apoenzim bersifat termolabil. Oleh karena itu, enzim akan rusak jika terkena panas atau suhu yang tinggi. Kerusakan enzim akibat suhu tersebut dinamakan denaturasi. Pada suhu di atas 50oC, enzim akan mengalami denaturasi. Enzim yang telah rusak menyebabkan aktivitas atau fungsi e nzim hilang. Denaturasi bersifat irreversibel. Walaupun suhunya diturunkan atau dinormalkan, enzim yang rusak tidak akan dapat berfungsi kembali.
f. Enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya Struktur dan mekanisme kerja enzim yang terdapat di dalam sel dapat dipelajari secara mendalam melalui suatu teknik khusus. Enzim yang akan dipelajari tersebut dapat diekstraksi dari sel yang memproduksinya tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya.
0 komentar:
Post a Comment