Penerapan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan untuk Mendukung Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan pada PT “B” di Sidoarjo [JURNAL]
Penerapan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan untuk Mendukung
Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan pada PT “B” di Sidoarjo
Elvina Andrea Angga Manopo
Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Dazzling.starlite@live.com
Yuliawati Tan, S.E., M.Ak.
Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika
ABSTRAK
Dalam badan usaha manufaktur, siklus persediaan dan pergudangan
merupakan siklus utama yang berhubungan erat dengan siklus transaksi lainnya.
Dalam hal ini siklus persediaan dan pergudangan memegang peran vital karena
persediaan merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki badan usaha tersebut.
Persediaan merupakan komponen utama dalam siklus persediaan dan
pergudangan yang merupakan salah satu aset lancar yang memiliki jumlah
signifikan dalam laporan keuangannya. Persediaan memiliki nilai yang material
dalam nilai aset suatu badan usaha, sehingga nilai persediaan dapat mempengaruhi
laporan laba rugi badan usaha. Oleh karena itu, nilai persediaan yang sebenarnya
harus tercermin dalam laporan keuangan badan usaha. Untuk menjawab
kebutuhan akan penilaian persediaan yang memadai, audit siklus persediaan dan
pergudangan perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kewajaran penyajian
laporan keuangan.
Pelaksanaan audit siklus persediaan dan pergudangan terdiri dari beberapa
prosedur audit yaitu compliance test, substantive test, dan analytical review.
Dalam melaksanakan audit atas siklus persediaan dan pergudangan untuk
menentukan kewajaran penyajian laporan keuangannya, maka dilaksanakan
pengujian pengendalian terhadap PT “B” sehingga dapat diperoleh informasi
mengenai perlakuan akuntansi serta pengendalian internal yang selama ini
dijalankan oleh PT “B”. Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, maka
peneliti melakukan survey pada PT “B” untuk memperoleh gambaran umum
mengenai kondisi dan kegiatan badan usaha.
Dari hasil evaluasi terhadap pengendalian internal atas persediaan bahan
baku PT “B” diketahui bahwa pengendalian internal PT “B” cukup baik dan
memadai, walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat kelemahan-kelemahan
yang perlu mendapat perbaikan.
Setelah melakukan pengujian pengendalian internal, peneliti melakukan
substantive test pada PT “B” yang dirancang untuk menguji pengendalian internal
serta perlakuan akuntansi yang secara langsung dapat mempengaruhi kebenaran
saldo akun-akun terkait siklus persediaan dan pergudangan dalam laporan
keuangan. Hasil substantive test pada PT “B” menunjukkan bahwa laporan keuangan PT “B” telah disajikan secara wajar, namun masih terdapat kelemahan-
kelemahan yang perlu diperbaiki terutama dalam hal pengendalian atas persediaan bahan bakunya terkait dengan penyimpanan serta pengeluarannya.
Kata kunci: audit siklus persediaan dan pergudangan, compliance test,
substantive test
LINK DOWNLOAD : GD
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment