-->

Lumbricus terrestris (Cacing Tanah)


Struktur tubuh cacing tanah berbentuk gilig memanjang, bersegmen jelas, panjang kira-kira lebih dari 100 metameter, memiliki mulut berbentuk celah pada ujung anterior di bawah penjuluran dorsal yang disebut protomium, dan anus pada ujung posterior. Cacing yang telah dewasa mengalami pembengkakan lunak yang disebut kliteum. Pada tiap segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) terdapat empat pasang setae (bulu sikat) pendek dan selom bersekat transversal di bawah lipatan kulit. Sistem digesti atau sistem pencernaan terdiri atas traktus digestivus yang berupa sebuah tabung kecil yang dimulai dari mulut–faring– esofagus–tembolok (ingluvies berdinding tipis)–gizzard (lambung tebal)– usus halus–anus. Makanan cacing adalah tanah. Tanah dicerna dan dikeluarkan di permukaan tanah. Kegiatan cacing ini dapat mengangkat kalium dan fosfor dari lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas. Tanah hasil pencernaan cacing ini mengandung banyak nitrogen yang dapat menyuburkan tanah. Jadi, hasil kerja cacing ini membuat tanah menjadi subur dan berareasi baik. Sistem respirasi terjadi di seluruh permukaan cacing yang diliputi oleh kutikula. Pernapasan hanya berlangsung pada saat kutikula dalam keadaan basah. Selain itu, pembuluh-pembuluh kapiler dalam tubuh mengambil oksigen dan melepaskan CO2. Sistem peredaran darah pada cacing tanah adalah sistem peredaran darah tertutup dengan kapiler-kapiler. Darahnya berwarna merah dan mengandung amoebosit (butiran tidak berwarna), sedangkan yang berwarna merah adalah plasmanya karena mengandung hemoglobin yang larut.  Sistem ekskresi, kecuali segmen pertama dan terakhir pengeluaran, dilakukan oleh sepasang nefridium. Saluran yang dilewati sisa makanan pada tiap nefridium adalah nefrostom yang berkelok-kelok dan poros ekskretorius ventral yang akhirnya bermuara di nefridium (lubang tubuh). Selain itu, nefridius juga menerima pembuangan secara difusi dari kapiler darah di sekitar pembuluh. Sistem saraf berupa sebuah rantai ganglion ventral dan ganglion suprafaringeal anterior (otak) yang terletak di atas faring. Keduanya dihubungkan oleh tali korda saraf (tali tangga saraf). Cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi di dalam kulitnya terdapat organ sensoris yang sensitif terhadap sentuhan dan cahaya. Ditinjau dari sistem reproduksinya,
 cacing ini bersifat hermafrodit, tidak terjadi pembuahan oleh diri sendiri ( self-fertilizing ), tetapi terjadi pembuahan silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Pada bagian tubuh depan, terdapat bagian yang berwarna lain yang disebut klitelum yang tersusun atas tiga segmen. Di dalam klitelum ini terdapat zat untuk membungkus telur menjadi kokon . Menempelnya klitelum dari dua cacing dapat saling menukar sperma. Hal ini ditandai dengan adanya tonjolan kecil yang mempunyai lubang kelamin yang terletak di bawah esofagus.




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment