Gen dominan letal
Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan letal ini terdapat pada ayam “Creeper” (ayam redep), tikus kuning, dan manusia. Jika ayam redep (ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek) heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut.
Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharapkan adalah 3 : 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik (CC), maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep : 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati dalam keadaan embrio. Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Th allasemia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya (hemolisis) eritrosit, dengan ciri-ciri: ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong (tidak bulat bikonkaf), jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksigen rendah. Thallasemia dibedakan menjadi dua, yakni:
a). Thallasemia Mayor
Thallasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga menyebabkan kematian saat bayi. Th allasemia mayor disebabkan gen dominan homozigot (Th Th ).
b). Thallasemia Minor
Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit atau penderita hanya mengalami anemia (kekurangan darah). Penderita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. Th allasemia minor disebabkan oleh gen heterozigot (Th th). Oleh karena itu, orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot (thth).
0 komentar:
Post a Comment