-->

Bees wax

Beeswax   digunakan untuk lubang – lubang kecil, lubang yang lebih besar dan lubang paku hendaknya memakai jenis stopping yang lain. Beeswax tidak cocok untuk lacquer finishing. Beeswax dapat dipotong dengan mudah dengan jari – jari tangan kemudian panaskan agar meleleh, pemakaiannya dapat dilakukan dengan alat yang disebut quirk stick. Untuk menghilangkan sisa
beeswax dilakukan dengan menggunakan scraper hingga rata dengan permukaan benda kerja. Untuk sudut – sudut yang sulit dijangkau scraper  dapat menggunakan quirk stick, kemudian diampelas bekas dan ampelas halus. Perlu diperhatikan jangan sampai terjadi beeswax tertinggal di permukaan benda kerja di sekitar lubang. Beeswax tidak digunakan pada kayu mentah, sebab wood stain tidak bisa memasuki wax, jika  terjadi akan mengakibatkan noda pada permukaan kayu. Sebaiknya pemakaian beeswax  dilakukan setelah first coat French polish, beeswax dapat juga dilakukan pada saat proses bodyingfrench polishing.

Beeswax dapat diberi warna pada saat matching. Untuk mendapatkan warna yang sama dengan benda kerja beeswax dapat diberi warna pada sat meleleh. Perlu diperhatikan warna Beeswax kering lebih muda dari pada saat masih menjadi pasta. Pewarnaan beeswax  dengan oker dan sedikit minyak tumbuh – tumbuhan (linceed oil ) diaduk hingga merata benar.    

Keuntungan pemakaian beeswax : 

 Mudah pemakaiannya
 Cepat mengeras
 Dapat dilunakan  dan diberi pigment

Kerugian pemakain beeswax : 

 Mengandung minyak
 Tidakbisa digunakan di bawah lacquer finishing
 Menolak / menahan masuknya wood stain  ke dalam kayu
 Tidak cocok untuk sisi sudut benda kerja
 Terlalu lenak, jangan digunakan untuk lubang yang lebih besar dari lubang paku.
 Tidak memiliki daya rekat tinggi pada shellac



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment