-->

Tingkatan Organisasi dalam Ekosistem

Tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup di dalam ekosistem akan saling berinteraksi dan saling memengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan satu kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Individu , Individu berasal dari kata Latin in (tidak) dan dividus (dapat dibagi), jadi individu adalah organisme tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Seekor rusa, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia disebut individu dalam ekosistem. Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem. Setiap individu melakukan proses hidup yang masing-masing berjalan terpisah dan berbeda dengan individu lainnya.
Di dalam lingkungan, setiap jenis selalu dihadapkan pada masalah-masalah hidup, misalnya ketersediaan makanan, ancaman predator, berkembang biak, memelihara anak, dan sebagainya. Oleh karena itu setiap jenis mengembangkan struktur dan tingkah laku tertentu yang disebut adaptasi.

b. Populasi , Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi. Setiap individu dalam populasi selalu tumbuh dan berkembang, sehingga populasi juga mengalami pertumbuhan. Namun demikian populasi tidak tumbuh terus menerus. Batas kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan suatu populasi disebut daya tampung yang dipengaruhi oleh makanan, predator, ketersediaan tempat, penyakit, dan faktor lingkungan lain. Setiap populasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, sebaran umur, penyebaran anggota populasi, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Selain itu dinamika populasi juga dipengaruhi oleh imigrasi dan emigrasi terutama untuk organisme yang dapat bergerak aktif. Imigrasi adalah masuknya satu atau lebih organisme ke dalam populasi di daerah yang berbeda. Imigrasi akan meningkatkan populasi. Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi.

c. Komunitas . Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Jadi organisme dalam suatu ekosistem saling berhubungan dan berinteraksi. Selain itu, lingkungan juga memengaruhi kehidupan organisme.

d. Ekosistem . Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Hal-hal yang menyebabkan suatu ekosistem berbeda dengan ekosistem yang lain adalah jumlah dan jenis produsen, jumlah dan jenis konsumen, keragaman mikroorganisme, jumlah dan macam komponen abiotik, kompleksitas interaksi, dan berlangsungnya berbagai proses dalam suatu ekosistem.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment