-->

Tata busana teater

Tata busana dibuat berdasar budaya atau jaman tertentu. Untuk membuat tata busana sesuai dengan adat dan kebudayaan daerah maka diperlukan referensi khusus berkaitan dengan adat dan kebudayaan tersebut. Jenis busana tidak bisa disamakan antara daerah satu dengan daerah lain. Masing-masing memiliki ciri khas. Sementara itu tata busana menurut jaman bisa digeneralisasi, artinya busana pada jaman atau dekade tertentu memiliki ciri sama. Tidak ada periode tata busana secara khusus di teater, karena semua tergantung latar cerita yang ditampilkan. Dengan demikian  busana teater mengikuti periode teater. Misalnya, teater Romawi Kuno maka lakon yang ditampilkan berlatar jaman tersebut sehingga busananya seperti busana keseharian penduduk jaman Romawi Kuno. Demikian juga dengan teater jaman Yunani, Abad Pertengahan, Renaissance, Elizabethan, Restorasi, dan Abad 18. Busana teater mengalami perkembangan pesat seiring lahirnya teater modern pada akhir abad 19. Dalam teater modern, beragam aliran teater bermunculan. Masing-masing memiliki konsep dan lakon tidak harus berlatar jaman dimana lakon dibuat. Semua terserah pada gagasan seniman, tata busana pun mengikuti konsep tersebut. Tata busana dengan demikian sudah tidak lagi terpaku pada jaman, tetapi lebih pada konsep yang melatarbelakangi penciptaan teater.  Tata busana adalah seni pakaian dengan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan  tokoh. Bisa juga tata busana diartikan dengan penataan segala sandang dan perlengkapan (accessories) yang dikenakan di pentas. Bahkan ketika pemeran pentas mengenakan pakaiannya sendiri, maka pakaian bedan perlengkapan menjadi kostum pentasnya. Busana pentas meliputi semua pakaian, sepatu, pakaian kepala, dan perlengkapannya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan oleh penonton. Tata busana dalam teater memiliki peranan penting untuk menggambarkan tokoh. Pada era teater primitif, busana yang dipakai berasal dari bahan alami, seperti tumbuhan, kulit binatang, dan batu-batuan untuk asesoris. Ketika manusia menemukan tekstil dengan teknologi pengolahan, maka busana berkembang menjadi lebih baik. Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial pemakai. Selain itu busana yang dipakai dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam menata busana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan, sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik. Ilmu tata busana adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur, dan memperbaiki, sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah.  Tata busana sangat berpengaruh terhadap penonton, karena sebelum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilan. Maka dari itu, kesan yang ditimbulkan pada penonton mengenai dirinya tergantung pada yang tampak oleh mata penonton. Pakaian  yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakter, kemudian dari pakaian akan memperkuat kesan penonton. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment