Pencatatan Daftar Barang Dagangan
Agar dapat memanfaatkan fasilitas Inventory, maka item-item persediaan harus dimasukan ke dalam sistem tersebut terlebih dahulu. Secara berkala item-item yang ada dievaluasi, sehingga dapat diketahui apa saja yang harus dibeli, bilamana dan berapa banyak, item-item mana yang harus dikeluarkan, menyesuaikan harga, dan seterusnya. Proses pencatatan daftar barang dagangan adalah sebagai berikut :
• Aktifkan Modul Inventory pada Command Centre.
• Klik Item List, lalu klik New.
Ada beberapa kategori (pengelompokkan) item diantaranya :
o Item tersebut merupakan bagian dari barang dagangan. Saat membuat item ini harus diaktifkan pilihan I Buy, I Sell dan I Inventory This Item, ciri item ini : Mempunyai harga pokok (Cost of Sales) per unit. Melekat pada akun persediaan. Mempunyai satuan (kuantitas).
o Item tersebut merupakan bagian dari service (jasa) yang ditawarkan (dijual) pada pelanggan. Item ini hanya dapat dijual saja, dan tidak dapat dibeli. Saat membuat item ini hanya diaktifkan I Sell This Item saja lalu pilih perkiraan yang digunakan dalam penjualan.
o Item tersebut merupakan bagian dari perlengkapan/beban usaha. Jika item ini dibeli dan dimasukkan sebagai perlengkapan atau beban dan jika dijual biasanya dimasukkan ke dalam kelompok Income atau Other Income. Aktifkan I Buy dan I Sell This Item.
• Pada Item Number isikan kode barang dan pada Name isikan nama barang (Masing-masing maksimal 30 karakter). Jika dibutuhkan beri tanda checklist pada :
o I Buy This Item, dikaitkan ke nomor perkiraan Harga Pokok Penjualan.
o I Sell This Item, dikaitkan ke nomor perkiraan Penjualan/Pendapatan Jasa.
o I Inventory This Item, dikaitkan ke nomor perkiraan Persediaan Barang Dagangan/Perlengkapan.
o Quantity On Hand, menunjukkan stok sampai sekarang.
o Current Value, menunjukkan nilai uang yang ada sampai sekarang.
o Average Cost, harga rata-rata per unit.
o Inactive Item, jika diaktifkan maka tidak dapat digunakan untuk transaksi.
o Copy From, menyalin/menyamakan beberapa default atas item tersebut dengan item lainnya (yang dipilih saat dicopy). Hal ini untuk mempercepat pengisian per unit barang yang sejenis.
• Klik Tab Buying Details (jika item tersebut merupakan jasa maka tahapan ini diabaikan saja).
o Last Puschases Price, harga beli terakhir yang pernah dilakukan (otomatis diisi).
o Buying of measure, isi satuan barang yang dibeli, misal : Buah, Unit, Kotak, dll.
o Number of Item per Buying Unit, isi jumlah barang yang dibeli.
o Tax Code When Bought, isi kode pajak pembelian barang (PPN Masukan)
o Minimum Level for Restocking Alert, isikan dengan jumlah persediaan minimum untuk jenis barang tersebut.
o Primary Vendor for Reorder, isikan dengan pemasok utama barang tersebut.
o Vendor Item Number, isikan dengan kode pemasok (jika ada).
o Default Reorder Quantity, isikan dengan jumlah pengisian kembali setelah mencapai persediaan minimum.
• Klik tab Selling Details
o Base Selling Price, isi harga jual barang tersebut.
o Pada Selling Unit of Measure, isi satuan unit barang yang dijual.
o Number of Item per Selling Unit, isi jumlah unit barang yang dijual.
o Tax Code When Sold, isi kode pajak penjualan barang (PPN Keluaran).
o Inclusive/Exclusive, tentukan apakah harga sudah termasuk pajak (inclusive) atau harga belum termasuk pajak (exlusive).
o Calculate Sales Tax on, pilih apakah PPN dihitung dari harga Base Selling Price atau Actual Selling Price (yang sebenarnya kita isi di dalam Invoice).
• Klik NEW, untuk menambah item barang dagangan.
• Klik OK jika sudah selesai.
0 komentar:
Post a Comment