Menyiapkan Neraca Saldo setelah Penutupan
Setelah semua jurnal penutup telah dibuat dan diposting ke buku besar, neraca saldo setelah penutupan bisa disiapkan. Neraca saldo setelah penutupan merupakan suatu daftar akun permanen beserta saldonya setelah dilakukan tutup buku. Tujuan dari neraca saldo ini adalah untuk memperlihatkan keseimbangan saldo-saldo dari akun permanen yang akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya. Karena semua akun temporer (akun nominal) memiliki saldo nol, maka neraca saldo setelah penutupan akan berisi saldo akun permanen, yaitu akun yang ada di neraca. Neraca saldo setelah penutupan akan memberikan bukti bahwa proses penjurnalan dan posting ke buku besar atas semua akun yang harus ditutup telah selesai. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa persamaan dasar akuntansi telah seimbang pada akhir periode akuntansi. Namun demikian, dalam kasus tertentu, bukan berarti bahwa semua transaksi yang ada di perusahaan telah dicatat atau telah diposting ke dalam buku besar secara benar. Sebagai contoh walaupun ada satu transaksi yang tidak dicatat dan diposting ke dalam buku besar neraca saldo setelah penutupan akan tetap terlihat seimbang, begitu pula bila ada sebuah transaksi yang dicatat dan diposting dua kali, neraca saldo setelah penutupan juga terlihat seimbang. Marilah kita mengingat kembali bahwa dalam satu periode akuntansi, siklus akuntansi yang dilalui meliputi:
1. Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal.
2. Memindahkan transaksi-transaksi dari jurnal ke buku besar (posting).
3. Menyusun neraca saldo.
4. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
5. Memposting ayat-ayat penyesuaian ke buku besar.
6. Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.
7. Membuat laporan keuangan.
8. Membuat jurnal penutup.
9. Memposting jurnal penutup ke buku besar masing-masing.
10. Membuat neraca saldo setelah penutupan.
11. Membuat jurnal pembalik, suatu pilihan (option) di awal periode berikutnya.
Neraca saldo setelah penutupan nampak dalam Ilustrasi 11.2.
0 komentar:
Post a Comment