Analisis Transaksi
Setelah kita memahami bersama tentang transaksi bisnis perusahaan, jenis transaksi dan persamaan dasar akuntansi, marilah kita sekarang mencoba untuk menganalisis pengaruh adanya transaksi bisnis terhadap ketiga unsur dalam persamaan dasar akuntansi. Pada pembahasan berikut, akan diuraikan beberapa tipe transaksi yang akan berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi. Untuk menggambarkan pengaruh transaksi bisnis ini, kita gunakan transaksi dari Perusahaan Widya Jasa Karya yang bergerak di bidang jasa konsultan. Pemilik perusahaan ini adalah Tn Airlangga, yang baru mengopersikan perusahaannya pada tanggal 1 Oktober 2006. Beberapa transaksi yang terjadi pada awal pendirian perusahaan ini sebagai berikut:
Pada saat pendirian perusahaannya, Tn Airlangga menyerahkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp. 300.000.000-, sebagai setoran modalnya. Dengan adanya setoran modal dari Tn Airlangga ini, maka aset perusahaan berupa kas akan bertambah sebesar Rp. 300.000.000,-, dan di pihak lain hak Tn Airlangga sebagai pemilik bertambah juga sebesar Rp. 300.000.000,-. Bagaimana transaksi ini berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi?
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, Tn Airlangga memerlukan perlengkapan yang dibelinya secara kredit, senilai Rp. 5.000.000,- ke UD Dua Empat dengan jangka waktu 1 (satu) bulan. Beberapa beban yang dikeluarkan selama bulan Oktober 2006 dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, meliputi:
Transaksi-transaksi di atas, akan berpengaruh pada persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Coba kita amati bersama tabel di atas. Sebelum transaksi-transaksi pengeluaran beban terjadi, saldo kas menunjukkan jumlah Rp. 450.000.000,-. Pembayaran beban sebesar Rp. 42.000.000,- akan mempengaruhi jumlah kas menurun dari Rp. 450.000.000,- menjadi Rp. 408.000.000,-.
Pengeluaran beban ini, tidaklah menyebabkan penambahan aset baru bagi perusahaan, juga tidak mengakibatkan perubahan pada kewajiban perusahaan, tetapi berpengaruh langsung pada penurunan ekuitas, yaitu penurunan modal pemilik. Saldo ekuitas yang semula, sebelum terjadinya pengeluaran beban, sejumlah Rp. 300.000.000,-, dengan adanya beban-beban ini menurun menjadi Rp 258.000.000,-. Dengan demikian, pengertian beban merupakan penurunan ekuitas perusahaan atau penurunan modal pemilik perusahaan yang biasanya disebabkan adanya penggunaan aset untuk membantu dalam menghasilkan pendapatan perusahaan.
Coba kita lihat transaksi ke 4 (empat), yakni perusahaan membayar berbagai beban dengan menggunakan aset kas perusahaan. Selain kas, perusahaan masih memiliki aset yang lain, yaitu perlengkapan yang dibeli perusahaan sebagaimana pada transaksi ke 3 (tiga) senilai Rp.5.000.000,-. Perlengkapan ini juga digunakan untuk membantu perusahaan dalam memperoleh pendapatannya. Sehingga, penggunaan perlengkapan ini juga harus diakui sebagai beban pada periode penggunaannya.
Pada akhir bulan, Tn Airlangga menghitung besarnya penggunaan perlengkapan, yakni senilai Rp. 3.000.000,-, yang harus diakui sebagai beban perusahaan pada bulan Oktober 2006 itu juga dan sisanya senilai Rp. 2.000.000,- masih sebagai aset perusahaan. Transaksi penggunaan perlengkapan inilah yang disebut dengan transaksi internal.
Adanya transaksi internal ini, akan berpengaruh pada penurunan aset perlengkapan dan penurunan ekuitas perusahaan. Pengaruh tersebut akan nampak sebagai berikut:
Perusahaan telah melayani pelanggannya selama bulan Oktober 2006. Kas yang terkumpul dari penjualan jasa yang dilakukan perusahaan senilai Rp. 100.000.000,Ketika perusahaan menerima sumberdaya berupa kas yang berasal dari pelanggan, perusahaan dikatakan telah menghasilkan pendapatan. Pengaruh perolehan pendapatan ini terhadap persamaan dasar akuntansi nampak sebagai berikut:
Sebagaimana kita lihat bersama pada pencatatan terhadap transaksi 6 (enam) di atas, pendapatan yang diterima perusahaan akan menaikkan aset perusahaan di satu pihak, dan di pihak lain pemilik perusahaan juga merasakan manfaat pertumbuhan aset ini, yakni modal pemilik juga ikut bertambah. Dari transaksi 4, 5, 6, kita dapat mempelajarinya bahwa beban perusahaan akan menurunkan nilai aset perusahaan dan sekaligus ekuitas pemilik, sedangkan pendapatan perusahaan akan menambah aset perusahaan dan juga ekuitas pemilik. Dengan demikian, jika pendapatan perusahaan di atas beban perusahaan pada suatu periode akuntansi, maka dikatakan bahwa perusahaan mendapatkan laba pada periode tersebut, dan sebaliknya, jika pendapatan yang diperoleh
perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan bebannya, maka perusahaan menderita rugi pada periode tersebut.
Perusahaan memiliki utang ke Bank BCA sebesar Rp. 150.000.000,- sebagaimana pada transaksi (2). Perusahaan harus mengangsur ke Bank BCA beserta pembayaran bunganya. Untuk setiap kali angsuran sudah ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,- dan bunganya sebesar Rp. 600.000,-. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan dasar akuntansi akan menurunkan aset kas sebesar Rp. 5.600.000,-, menurunkan kewajiban perusahaan sebesar Rp. 5.000.000,-, serta menurunkan ekuitas sebesar Rp. 600.000,-. Penurunan ini akan nampak sebagai berikut:
Transaksi di atas, disebut dengan transaksi majemuk, karena transaksi ini melibatkan lebih dari 2 (dua) akun, yaitu akun aset, akun kewajiban, dan akun ekuitas. Pertama, akun aset, kas, berkurang sejumlah Rp. 5.600.000,-, yaitu untuk pembayaran pokok pinjaman dan bunga, kedua, akun utang kepada Bank BCA berkurang yakni sebesar Rp. 5.000.000,-, yaitu pengurangan terhadap angsuran pokok pinjaman, dan ketiga akun ekuitas, yakni modal Tn Airlangga berkurang sebesar, beban bunganya, yaitu senilai Rp. 600.000,-.
Tn Airlangga memerlukan uang untuk membayar uang pangkal anaknya masuk ke perguruan tinggi sebesar Rp. 20.000.000,-. Pengambilan untuk keperluan pribadi ini disebut dengan prive. Pengaruh transaksi prive ini dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Pengambilan sumberdaya perusahaan untuk keperluan pribadi, seperti halnya Tn Airlangga mengambil uang tunai perusahaan untuk pembayaran uang pangkal sekolah anaknya, berpengaruh pada penurunan aset kas perusahaan sekaligus penurunan ekuitas pemilik. Kita telah mempelajari 8 (delapan) transaksi yang terjadi pada perusahaan Widya Jasa Karya selama bulan Oktober 2006. Jika ke delapan transaksi di atas kita ikhtisarkan, maka transaksi-transaksi bisnis perusahaan yang berpengaruh terhadap ekuitas pemilik sebagai berikut:
(a). Setoran pemilik
(b). Beban pemeliharaan kendaraan
(c). Beban sewa kendaraan
(d). Beban sewa kantor
(e). Beban gaji karyawan
(f). Macam-macam beban
(g). Beban perlengkapan
(h). Pendapatan jasa
(i). Beban bunga
(j). Prive, Tn Airlangga
Ilustrasi 2.3 menunjukkan ikhtisar dari transaksi-transaksi bisnis perusahaan Widya Jasa Karya yang terjadi selama bulan Oktober 2006.
Marilah kita telaah bersama ikhtisar tersebut dan perhatikan beberapa poin di bawah ini, yang berlaku bagi setiap jenis transaksi bisnis.
1. Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur dalam persamaan dasar akuntansi
2. Kedua sisi persamaan dasar akuntansi harus selalu sama jumlahnya
Ilustrasi 2.3: Ikhtisar Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Dasar Akuntansi
3. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi dari pemilik dan adanya pendapatan. Sebaliknya, ekuitas pemilik akan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik dan karena adanya beban.
Hubungan antara investasi, pendapatan, beban dan prive dengan ekuitas pemilik sebagaimana dalam ilustrasi 2.4. Investasi pemilik merupakan aset yang disetorkan oleh pemilik kedalam perusahaannya yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Aset yang disetor ini akan menambah ekuitas pemilik. Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan menghasilkan pendapatan dalam satu periode akuntansi. Pendapatan ini biasanya berasal dari penjualan jasa, penjualan barang dagangan, menyewakan aset dan meminjamkan uang. Pendapatan yang berasal dari aktivitas tersebut biasanya akan menaikkan aset perusahaan.
Ilustrasi 2.4: Hubungan antara investasi pemiliki, pendapatan, beban dan prive dengan ekuitas pemilik
Pendapatan yang muncul dari sumberdaya yang berbeda juga akan diidentifikasikan dengan berbagai nama pula, tergantung pada karakteristik bisnisnya. Sebagai contoh, sebuah hotel berbintang lima bisa mengkategorikan pendapatannya menjadi pendapatan atas penjualan kamar dan pendapatan dari restauran. Selama perusahaan beraktivitas, pemilik juga bisa mengambil aset perusahaan untuk keperluan pribadinya, bisa berupa uang tunai atau aset yang lain. Pengambilan aset untuk keperluan pribadi ini harus langsung dicatat sebagai pengurang ekuitas pemilik. Dan pengambilan pribadi ini harus dicatat dalam suatu rekening prive (drawing) dan rekening ini sebagai pengurang ekuitas pemilik. Hal lain sebagai pengurang ekuitas pemilik adalah adanya beban. Beban adalah penurunan ekuitas pemilik yang ditimbulkan dari pelaksanaan aktivitas perusahaan. Beban adalah biaya (cost) dari aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan. Beban menunjukkan pembayaran atau pengeluaran uang tunai yang sesungguhnya ataupun yang diestimasikan. Seperti halnya pendapatan, beban juga memiliki bentuk dan bisa diidentifikasikan dengan berbagai nama tergantung jenis aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan. Contoh: beban perlengkapan yang muncul akibat pemakaian aset perlengkapan, beban utilitas yang muncul pada perusahaan akibat penggunaan aset daya listrik telpon, air, dan sebagainya. Jika dalam satu periode akuntansi, perusahaan memiliki pendapatan yang lebih besar dari beban, maka dikatakan perusahaan memperoleh laba bersih (net income) dan sebaliknya, jika beban yang terjadi lebih besar dari pada pendapatannya, maka perusahaan menderita rugi bersih (net losses). Dari ilustrasi 2.3 di atas, marilah kita mencoba membantu Tn Airlangga untuk menyiapkan Laporan Keuangan perusahaan, yang meliputi Neraca per 31Oktober 2006, Laporan Laba Rugi untuk bulan Oktober 2006, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk bulan Oktober tahun 2006. Apakah Tn Airlangga dalam menjalankan perusahaannya mendapatkan laba? Bagaimanakah posisi aset perusahaan Citra Jasakarya pada akhir Oktober 2006, dan bagaimana posisi atau perubahan ekuitas pemilik pada perusahaan tersebut?
0 komentar:
Post a Comment