Perkembangan selanjutnya methods engineering
Setelah teknik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip dalam studi dalam
gerakan melebur menjadi satu sebagai methods engineering atau
diterjemahkan sebagai teknik tata cara kerja yang mencerminkan
pengakuan sebagai ilmu tersendiri, dilakukan berbagai penelitian untuk
mengembangkannya. Diantaranya sampling pekerjaan oleh L.H.C. Tippet
di Inggris pada tahun 1930 an, yang memungkinkan dilakukannya
pengukurannya waktu bagi pekerja-pekerja tak langsung. Data waktu
Baku yang merupakan pengembangan dan penyusunan data tentang
waktu-waktu kerja bagi berbagai pekerja dan elemen-elemennya adalah
salah satu hasil lain dari penelitian-penelitian tersebut. Disini pengukuran
waktu dan prinsip-prinsip studi gerakan dipadu dengan teknik-teknik
matematik. Pengembangan lebih lanjut dari bat illi adatah apa yang
dikenal dengan Data Waktu Gerakan yaitu pengembangan dan
penyusunan data secara baku bagi
elemen-elemen gerakan.
Faktor manusia dari pekerjapun banyak mendapat perhatian urena
sebagai bagian dari sistem kerja, pekerja yang merupakan variabel hidup
dengan berbagai sifat dan kemampuannya memberi pengaruh yang
sangat besar atas keberhasilan sistem kerja yang bersangkutan mencapai
tujuannya. Sejak Perang Dunia ke II berbagai penelitian dilakukan seperti
tentang kemampuan dan daya tahan manusia terhadap berbagai keadaan
pekerjaan. Sebetulnya penelitian mengenai hal ini telah dilakukanjauh
sebelumnya termasukoleh Gilberth dan istrinya. Tetapi perhatian yang
besar baru mulai diberikan saat itu. Hal ini berkembang terns dengan
nama Human Factors
Engineering atau Ergonomi. Segi-segi Psikologis kerjapun tidak Iuput dari
perhatian bidang tata cara kerja ini; dan semua penelitian-penelitian diatas
ditujukan untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik.
0 komentar:
Post a Comment