Penetapan Tujuan Pengukuran.
Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan kegiatan barus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal renting yang harus dikctahui dan ditctapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat kcyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut. Misalnya jika waktu baku yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai sebagai dasar upah perangsang, maka kctelitian dan keyakinan tcntang hasil pengukuran harus tinggi karena mcnyangkut prestasi dan pendapatan buruh disamping keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Tctapi jika pengukuran dimaksudkan untuk memperkirakan s~ara kasar bilamana pemesan barang dapat kcmbali untuk mengambil pesanannya, maka tingkat
ketelitian dan tingkat kcyakinannya tidak perlu sebcsar tadi. S.I.b. Me~akt.kan Penelitian Pendaht.lt.an. Yang dicari-cari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas djberikan kepada
pekerja untuk menyeleS:likan suatu pekerjaan. Tentu suatu kondisi yang ada dapat dicari waktu
yang pantas tersebut; artinya akan didapatjuga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang bel~angkutan.Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang
sesingkat-singkatnya a.~ar dapat meraih keuntungan yang sebesar besamya. Keuntungan demikian tidak akan dipcrolehjika kondisi kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang ada diperusahaan tersebut tidak menunjani"; tercapainya hal tadi. Marilah kita lihClt sebuah contoh. Katokonlah ada suatu pekerjaan yang berada disebuah ruangan yang berjendela tidak cukup besar. Keadaan ini buJcan saja akan mengakibatkan pengapnya ruangan karena tidak lancamya pertukaran udara, tetapijuga menyebabkan gelapnya disaat hari mendung. Keadaan meja dimana pekerjaan dilakukan, tidak baik; terlalu tinggi jika pekerja duduk dikursi, dan tcrlalu rendah jika pekerja berdiri. Waktu penyelesaian yang pantas untuk kondisi demikian tcntu bisa dicari, tetapi dapat diduga bukanlah waktu yang sebaik-baiknya, melainkan waktu yang lebih panjang dari yang seharusnya yang diperlukan.
Bagi pekerja, kondisi demikian tidak selalu menguntungkan; antara lain menghambat dirinya berprestasi kerja disamping akibat-akibat jangka panjang seperti terhadap kesehalannya. Dari contoh ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa waktu kerja yang pantas hendaknya merupakan waktu kerja yang didapat dari kondisi kerja yang baik. Dengan lain perkataan, pengukuran waktu sebaiknya dilakukan bila kondisi kerja dari pekerjaan yang diukur sudah baik. Jika belum maka kondisi yang ada hendaknya diperbaiki terlebih dahulu. Hal yang sarna dapat tcrjadi bila cara-cara kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum baik. Untuk mendapatkan waktu penyelesaian yang singkat, maka perbaikan cara kerja perlu juga dilakukan. Mempelajari kondisi kerja dan cara kerja kemudian memperbaikinya, adalah apa yang dilakukan dalam langkah penelitian pendahuluan. Tentunya ini berlaku jika pengukuran dilakukan atas pekerjaan yang telah ada bukan pekerjaan yang baru.
Dalam keadaan yang seperti terakhir, maka yang dilakukan bukanlah memperbaiki melainkan
merancang kondisi dan cara kerja yang baik yang baru sarna sekali. Untuk mempcrbaiki kondisi dan cara kerja yang diperlukan pengetahuan dan pcnerapan sistem kerja yang baik dan cara kerja yang diperlukan pengetahuan dan penerapan sistem kerja yang baik yang prinsip-prinsip beserta keterangan-keterangannya telah dibahas pada bab-bab sebclumnya.
Suatu hallain harus dilakukan dalam rangka ini, yaitu membakukan secara tertulis sistem kerja yang dianggap baik. Disini semua kondisi dan cara kerja dicatat dan dicantumkan dengan jelas serta bila pcrlu dengan gambar-gambar misalnya unluk tata letak peralalan dan wadah. Pembakuan sislem kerja yang dipilih adalah suatu hal yang penting baik dilihat untuk kepcrluan sebelum, pada saat-saal, maupun sesudah pengukuran dilakukan dan waktu baku didapatkan.
Kerap kali, sebelum pengukuran dilakukan, operator yang dipilih untuk melakukan pekerjaan melakukan serangkaian latihan dengan sistem kerja yang baku. lni terjadi bila operator tadi belum terbiasa dengan sistem tersebut. Untuk ini baik sistem operator maupun pengukuran waktu unluk melatihnya memerlukan suatu pegangan yang baku.
Begitu pula padasaat-saat pengukuran dilakukan, keduanya memerlukan pegangan agar siste~ kerja yang dipilih itu tetap diselenggarakan. Waktu yang akhirnya diperoleh setelah pengukuran selesai adalah waktu penyelesaian pekerjaan untuk sistem kerja yang dijalankan kelika pengukuran berlangsung. Jadi waktu penyc..'\uaiannyapunb erlaku hanya unluksislem tersebut. Suatu penyimpangan dari padanya dapat memberikan waktu pcnyelesaian yang jauh berbeda dari yang lelah ditelapkan berdasarkan Pengukuran. Karenanya catatan yang baku tentang sistem kerja yang telah dipilih perlu ada dan dipelihara. Walaupun pengukurannya telah selesai.
Memilih Oper~tor. Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang
yang begitu saja diambil dari pabrik. Orang ini harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan baik, dan ,Japat diandalkan hasilnya. Syarat-syarat tersebut adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sarna. Jika jumlah pekerja yang tersedia ditempat kerja yang bersangkutan banyak maka jika kemampuan mereka dibandingkan akan terlihat perbandingan perbedaan diantaranya, yaitu dari yang berkemampuan rendah sampai tinggi. Berdasarkan penyelidikan, distribusi kemampuan pekerja umumnya akan mengikuti seperti yang diperlihalkan pada gambar 8.1. Terlihat bahwa orang'-orang yang berkemampuan rendah dan berkemampuan tinggi jumlahnya sedikit. Sedangkan orang yang berkemampuan rata-rata jumlahnya banyak. Secara statistik distribusi demikian dapat dibuklikan bcrdislribusi normal alau dapat didekati oleh distribusi normal. Kembali pada tujuan mengukur waktu yaitu untuk mendapatkan waktu
penyelesaian, maka dengan melihal kenyalaan kcmampuan pekerja seperti ditujukan
tadi jelaslah orang yang dicari bukanlah orang yang bcrkcmampuan tinggi atau rendah, karena
orang-orang demikian hanya melipuli scbagian kccil saja dari seluruh pekerja yang ada. Jadi
yang dicari adalah waktu penyelcsaian pekerjaan yang secara wajar diperlukan oleh pekerja normal, dan ini adalah orang-orang yang berkemampuan rata-rata. Dengan demikian pengukur harus mencari operator yang mcmcnuhi hallers( I>ut. Jumlah pekerja rendah rata-rata tinggi Kemampuan kerja Gombar 8.1 Distribusi Kemampuan Pekerja Disamping itu <'rlCrator yang dipilih adalah orang'yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja secara wajar. Walau operator yang bersangkutan sehari-hari dikenal memenuhi syarat pertama tadi bukall mustahil dia bekerja tidak wajar ketika
pengukuran dilakukan karena atasan tertentu. Biasanya jika operator tersebut memiliki kecurigaan
terhadap maksud-maksud pengukuran, misalnya dianggap untuk hal-hal yang akan merugikan
dirinya atau pekerjaan lain, dia akan bekerja lamban.
Sebaliknya mungkin saja dia bekerja dengan kecepatan lebih karena menginginkan hasil yang ban yak untuk mendapatkan pujian. Selain itu operatorpun harus dapat bekerja secara wajar tanpa canggung walaupun dirinya sedang diukur dan pengukuran berada didekatnya. Penjelasan' ten tang maksud baik pengukuran serta ten tang operator sebaiknya bersikap ketika sedang diukur, pcrlu diberikan dahulu. Dan operatorpun harus mengerti dan menyadari sepenuhnya. Inilah yang dimaksud bahwa operator harus dapat diajak bekerja sarna. Dalam pelaksanaannya, jika pengukur tidak mengenal pekerja-pekerja yang ada, untuk mendapatkan operator yang akan diukur, dia dapat mcncari dengan mendapatkan petunjuk dari kepala-kepala regu, kepCllap abrik atau pejabat-pejabat lain yang telah mengenal baik para pekerja.
Data tentang hasil-hasil kerja para pekerja dalam catatan-catatan ditempat kerja juga dapat
mcmbantu pekerjaan ini. Melatih Operator. Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang rnasih diperlukan adalah bagi operator tersebut terutarna jika kondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sarna dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara kerja sesudah rnengalarni perubahan. Oalarn keadaan ini operator barus dilatib terlebih dabulu karena sebelurn diukur operator barus terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan (dan telah dibakukan) itu. Harap diingat babwa yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian wajar dan bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan berbagai kesalahan.
Operator, baru dapat diukur bila sudah berada pada tingkat pcnguasaan maksimum yang pada kurva ditunjukan oleh garisstabil yang mendatar,d imana padag aris ini operator telah memiliki penguasaanp aling tinggi yang dapat ia capai; biasanya latihan-latihan lebih lanjut tidak akan merubah banyak kurva tersebut. Disamping me.npelajari kurva belajar operator yang bersangkutan, pcnguasaan yang telah baik biasanya tercermin pada gerakan-gerakan yang ."halus" (tidak kaku), berirama, dan tanpa banyak melakukal perencanaan-prencanaang erakan.
Mengurai Pekerjaan Atas Elemen Pekerjaan Disini pekerjaa'! dipecah menjadi elemen pekerjaan, yang merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah yangdiukurwaktunya. Waktu siklusnya jumlah dari waklu scliap elemen ini. Waktu siklus adalah waklu penyelesaian salu saluan prosduksi sejak bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang
bersangkutan. Misalnya waktu yang dibutuhkan untuk mcrakit ballpen adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggabungkan bagian bawah ballpen, regas, isi dan bagian atasnya sehingga merupakan suatu ballpen yang lengkap. Gerakan-gerakan mcnggabungkan bagian bawah, pegas dan seterusnya dapat merupakan elcmen-elemen pekerjaan, dan jumlah dari waktu gerakangerakan ini adalah waktu
siklus perakilan ball pen.
Namun satu sikilis tidak harus berarti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sualu prod uk sehingga menjadi barang jadi scperti ballpen tadi yang sudah dipakai. Jika pekerjaan merakit ballpen discrahk In kepada dua orang dimana orang yang pertama menggabungkan bagian bawah, vegas dan isi, dan orang kedua menggaburigkan bagian atas kebagian lainnya yang telah diselesaikan oleh orang l1Crtamad, an bila Setiap pekerja dianggap dua stasiun kerja yang berbeda.
Melatih Operator. Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang rnasih diperlukan adalah bagi operator tersebut terutarna jika kondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sarna dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara kerja sesudah rnengalarni perubahan. Oalarn keadaan ini operator barus dilatib terlebih dabulu karena sebelurn diukur operator barus terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah
ditetapkan (dan telah dibakukan) itu. Harap diingat babwa yang dicari adalah waktu
penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian wajar dan bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan berbagai kesalahan.
Lengkungan dikcnal sebagai lengkungan belajar (learning kurve). Operator, baru dapat diukur bila sudah berada pada tingkat pcnguasaan maksimum yang pada kurva ditunjukan oleh garisstabil yang mendatar,d imana padag aris ini operator telah memiliki penguasaanp aling tinggi
yang dapat ia capai; biasanya latihan-latihan lebih lanjut tidak akan merubah banyak kurva tersebut. Disamping me.npelajari kurva belajar operator yang bersangkutan, pcnguasaan yang telah baik biasanya tercermin pada gerakan-gerakan yang ."halus" (tidak kaku), berirama, dan tanpa banyak melakukal perencanaan-prencanaang erakan.
0 komentar:
Post a Comment