-->

Pembentukan Mineral Dalam Magma

Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan temperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya.  Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh seorang ahli bernama Bowen , yang berdasar penyelidikannya beliau membuat suatu Deret Reaksi suatu magma menjadi mineral berdasarkan penurunan temperature magmanya. Deret Reaksi terbentuknya mineral ini dinamai “ Deret Reaksi Bowen “

Deret sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, dimana reaksi terbentuknya mineral adalah tidak menerus (diskontinyu ) yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi yaitu 1200º C adalah Olivin.  Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali.  Mineral Olivin dan mineral Piroksen merupakan pasangan “Ingcongruent melting” dimana setelah pembentukan mineral Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen.  Temperatur menurun terus setelah pembentukan mineral Piroksen maka larutan sisa sebagian akan membentuk mineral Hornblenda, dan temperatur akan menurun maka sebagian larutan sisa akan membentuk mineral biotit.  Pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya.  Sementara itu pada Deret sebelah kanan pada awalnya terbentuk Seri Plagioklas , pada awal temperatur yang sangat tinggi 1200ºC akan terbentuk mineral Anortite berikutnya seirama menurunnya temperature maka berturut turut akan terbentuk mineral Bitownit, Labradorit, Andesin , Oligoklas dan Albit .Terbentuknya mineral mineral tersebut adalah secara menerus ( kontinyu ). Pada titik temperature terbentuknya mineral Biotit dan mineral Albit maka sisa larutan magma akan membentuk mineral K Feldspar, selanjutnya temperature terus menurun
maka akan terbentuk mineral Muscovit dan ter akhir pada proses kristalisasi ini akan terbentuk mineral Kwarsa pada temperature 600º C. Urutan kristalisasi mineral tidak selalu menunujukkan successive crystalitation (tidak selalu ber urutan) tetapi  bisa juga overlapping (bertampalan)



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment