Konsep batuan metamorf
Metamorfisme berasal dari kalimat Yunani , Meta = perubahan dan Morpha = bentuk. Metamorph berarti perubahan bentuk.
William, Turner, dan Gilbert (1954) menjelaskan bahwa semua batuan sedimen dan vulkanik (dan beberapa pluton batuan beku) yang terletak pada kedalaman 3 km – 20 km akan berada dibawah kondisi fisik yang benar benar berbeda yaitu Temperatur (T) antara 100º C - 600º C dan Tekanan (P) beberapa ribu atmosfir. Batuan pada kondisi ini berada pada kedudukan yang tidak setimbang karena batuan pada kondisi ini akan mengatur Mineralogi dan struktur nya sesuai dengan Temperatur dan Tekanan pada kondisi tersebut. Semua perubahan mine ral dan struktur yang menyusun batuan metamorf tetap pada kondisi batuan padat yang asli tanpa mengalami fase cair. (Akiho Miyoshiro, 1972)
Pada dasarnya lithosfer tersusun oleh tiga macam material utama batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku dan sedimen dibentuk akibat interaksi dari proses kimia, fisika, biologi dan kondisi-kondisinya di dalam bumi serta di permukaannya. Bumi merupakan sistim yang dinamis, sehingga pada saat pembentukannya, batuan-batuan mungkin mengalami keadaan yang baru dari kondisikondisi yang dapat menyebabkan perubahan yang luas di dalam tekstur dan mineraloginya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi pada tekanan dan temperatur di atas diagenesa dan di bawah pelelehan, maka akan menunjukkan sebagai proses metamorfisme.
0 komentar:
Post a Comment