Daur Hidup Paku
Daur hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan yang terdiri dari dua fase utama yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang kamu amati sehari-hari merupakan fase sporofit yang menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalium, yaitu tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, akar berupa rizoid, tidak berbatang, dan tidak berdaun. Protalium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Protalium menghasilkan anteridium yaitu organ penghasil sperma atau sel kelamin jantan dan arkegonium yaitu organ penghasil ovum atau sel telur. Agar terjadi pembuahan, lingkungan harus berair sebagai media sperma berpindah menuju ovum. Ovum yang dibuahi berkembang menjadi zigot, kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Perhatikan daur hidup paku pada Gambar 7.10. Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu sebagai berikut.
a. Paku homospor atau isospor, menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum). Perhatikan daur hidup paku homospor pada Gambar 7.11.
b. Paku heterospor, menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya. Spora yang kecil disebut mikrospora yang berjenis jantan, dan spora yang besar disebut makrospora yang berjenis betina. Hasil fertilisasi ovum oleh sperma menghasilkan zigot yang dapat tumbuh menghasilkan tumbuhan paku. Misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata). Perhatikan daur hidup paku heterospor pada Gambar 7.12.
c. Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment