-->

BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Batuan sedimen karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi lebih dari 55 % terdiri dari mineral mineral atau garam garam karbonat , yang secara umum meliputi Batugamping dan dolomit . Proses terbentuknya batuan karbonat ini dapat terjadi secara insitu berasal dari larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia dimana organisme ikut berperan , atau dapat pula batuan karbonat ini terjadi dari butiran rombakan yang mengalami transportasi secara mekanik lalu diendapkan di tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa batuan karbonat ini dapat dibagi menjadi dua yaitu Batuan karbonat / Batugamping Nonklastik dan Batugamping Klastik .

Seluruh proses terbentuknya batugamping klastik maupun non klastik tersebut berlangsung pada lingkungan air laut, jadi praktis bebas dari dedtritus asal darat .

Contoh Batugamping Nonklastik . ( pada umumnya mono mineral ) yaitu : 
-  Bioherm  , biostrome  ( hasil dari biokimia )    ;  Travertin  ( hasil larutan kimia ). 
-  Batugamping fosfat , batugamping dolomit  ( hasil dari replacement ).

1. Klasifikasi Batuan Sedimen Karbonat Klasifikasi batuan karbonat :  
1.   Klasifikasi Grabau (1954) 
a.  Calcirudite  ( > 2 mm) 
b.  Calcarenite ( 1/16 – 2 mm) 
c.  Calcilutite ( < 1/16 mm) 
d.  Calcipulverite- hasil presipitasi kimiawi, example :  Batugamping kristalin 
e.  Batugamping organik hasil pertumbuhan organisme secara insitu, ex. Terumbu dan stromatolite 


2.   Klasifikasi Folk (1959)  Menurut Folk, ada 3 macam komponen utama penyusun batugamping  
a.  Allochem, hasil presipitasi kimiawi atau biokimia yang telah mengalami transportasi (intrabasinal), analog dengan butiran pasir atau gravel. Ada 4 macam : intraclast, oolite, pellet, dan fosil.  
b.  Mycrocrystalline calcite ooze (micrite), analog dengan lempung pada batulempung atau matrik lempung pada batupasir.  
c.  Sparry calcite (sparite), analog dengan semen pada clean sandstone.

Berdasarkan perbandingan relatif antara allochem, micrite, dan sparite serta jenis allochem yang dominan maka nama nama batu nya adalah sebagai berikut : 
a. Allochemical rocks (allochem > 10%)  
b. Microcrystaline rocks (allochem  <10%) .

3.   Klasifikasi Dunham (1962)  Klasifikasi Dunham (1962) Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur deposisi dari batugamping, karena menurut Dunham dalam sayatan tipis, tekstur deposisional merupakan aspek yang tetap.  Kriteria dasar dari tekstur deposisi yang diambil Dunham (1962) berbeda dengan Folk (1959).

Kriteria Dunham lebih condong pada fabrik batuan, misal mud supported atau grain supported bila dibandingkan dengan komposisi batuannya. Variasi kelas-kelas dalam klasifikasi didasarkan pada perbandingan kandungan lumpur. Dari perbandingan lumpur tersebut dijumpai 5 klasifikasi Dunham (1962). Nama nama tersebut dapat dikombinasikan dengan jenis butiran dan mineraloginya.

Batugamping dengan kandungan beberapa butir (<10%) di dalam matriks lumpur karbonat disebut mudstone dan bila mudstone tersebut mengandung butiran yang tidak saling bersinggungan disebut wackestone. Lain halnya apabila antar butirannya saling bersinggungan disebut packstone / grainstone.Packstone mempunyai tekstur grain supported dan punya matriks mud. Dunham punya istilah Boundstone untuk batugamping dengan fabrik yang mengindikasikan asal-usul komponen - komponennya yang direkatkan bersama selama proses deposisi.

 
4.   Klasifikasi Embry & Klovan (1971) Merupakan pengembangan dari klasifikasi Dunham (1962). Seluruhnya didasarkan pada tekstur pengendapan dan lebih tegas di dalam ukuran butir, yaitu ukuran grain >= 0,03-2 mm dan ukuran lumpur karbonat < 0,03 mm. Berdasarkan cara terjadinya, Embry & Klovan membagi batugamping menjadi 2 kelompok:

a.   Batugamping allochthon : mudstone, wackestone, packstone, floatstone, dan rudstone.
b.  Batugamping autochthon : bafflestone, bindstone, dan framestone.

Apabila batuan karbonat non Klastik menurut Petti John, 1975 apabila komposisinya terdiri dari fosil maka namanya adalah Batu gamping kerangka koral, apabila komposisinya terdiri dari Kristal Kristal kalsit maka namanya adalah batu gamping kristalin (crystalin carbonat ).

Pemerian batuan sedimen karbonat pada prinsipnya hampir sama dengan pemerian batuan sedimen yang lainnya ( yang telah dibahas diatas ) hanya saja ada perbedaan mengenai istilah saja dalam hal pemerian tekstur (  khususnya pada istilah ukuran butirnya ) dan berbeda pula dalam istilah pada komposisi mineralnya untuk batugamping ini. Perbedaan istilah  itu sebagai berikut :  Pada tekstur  untuk istilah ukuran butir memakai istilah : 
- Rudite  ( > 1 mm – 1mm )   
- Arenite ( 0,062mm – 1mm ),
- Lutite  (  < 0,062 mm ).

Pada komposisi mineral untuk istilah  :  
- Fragmen diganti dengan Allochem , 
- Matrik diganti dengan Mikrit  dan    
- Semen diganti dengan Sparit  . 

Juga istilah lithic atau pecahan batuan diganti dengan Intraclast. ( kalian baca lagi  “Menentukan tekstur pada batuan sedimen klastik” dan “Menentukan Komposisi mineral pada batuan sedimen klastik”  ).







Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment