-->

Prosedur Dan Sistem Penyelesaian Sumur


Prosedur yang umum dilakukan adalah menurunkan tubing, pemasangan packer dan nipple dan perlengkapan di kepala sumur sebelum dilakukan perforasi. Sebelum pemasangan packer sumur diisi dengan fluida komplesi (salt-water atau oil based-mud).
Fluida yang ringan digunakan untuk mengganti lumpur di dalam tubing sebelum pemasangan packer, kadang-kadang digunakan nitrogen, atau fluida disedot (swab) dan tubing sehingga terbentuk perbedaan tekanan beberapa ratus psi antara tekanan formasi dengan tekanan dalam tubing. Setelah hal ini dilaksanakan sumur diperforasi dengan menggunakan perforated gun yang mampu menembus sampai ke formasi. Jika reservoir dengan sistem pendorong air yang baik serta tanpa adanya gas cap, perforasi lebih baik dilakukan pada posisi yang setinggi mungkin pada zone produksi. Jika mekanisme pendorong water drive dan gas drive (gas cap), perforasi harus dilakukan dekat dengan oil-water contact dan pada ke oil-gas contact, karena lebih mudah mengontrol air dibandingkan dengan pengontrolan gas, lihat gambar.5. Jika tidak terdapat mekanisme pendorong air, hanya minyak didorong oleh pengembangan „gas-cap, casing seharusnya diperforasi serendah mungkin dari zone produktif. Apabila reservoir berupa reservoir gas,maka perforasi hendaknya dilakukan setinggi mungkin dari zone produktif, sehingga diperoleh gas yang bebas air selama permukaan air belum naik mendekati zone perforasi. Tahap berikutnya adalah membiarkan sumur mengalir sampai diperoleh minyak atau gas yang bersih, kemudian dilakukan penutupan sumur untuk melakukan pengamatan tekanan reservoir sambil menunggu per siapan peralatan produksi permukaan. Jika tidak memungkinkan terjadinya sembur alam/natural flow, maka diharapkan menggunakan sistem pengangkatan buatan seperti gas lift atau penggunaan pompa.

Single Completion 

Single completion dengan packer dipasang dengan menurunkan packer yang dipasang pada bagian akhir dan tubing ke dalam lubang yang dicasing. Packer beserta tubing dipasang tepat diatas zone yang akan diproduksi. Type komplesi ini digunakan bila hanya terdapat zone yang akan diproduksi atau beberapa zone yang akan diproduksi secara bersamaan dengan pertimbangan bahwa masing-masing fluida dari tiap zone compatible (sesuai atau cocok) sehingga dapat bergabung satu sama lainnya. Single tubing string menggunakan satu packer untuk mempertahankan tekanan sumur dan/atau fluida di casing. Perlengkapan pengontrol aliran bawah permukaan dipasang dengan menggu nakan wireline unit, seperti tubing safety valve. Survai tekanan dasar sumur dan temperatur dasar sumur masih mungkin dilaksanakan. Dan jika akan menggunakan sistem artificial lift, masih dapat dilaksanakan.
Dual Zone Single Completion Seperti halnya dengan sistem komplesi satu zone produksi, hanya menggunakan satu tubing dan satu buah packer, seperti tampak pada gambar 6. Dengan menggunakan sistem seperti ini, maka kita dapat memproduksi dua buah zone yang berbeda hanya dengan menggunakan satu buah tubing string. Zone bagian bawah diproduksi melalui tubing, sedangkan zone di atasnya, dengan melakukan perforasi pada casing, diproduksikan melalui annulus tubing casing.
Single Selective Completion Pada kasus ini tetap menggunakan satu buah tubing, tetapi dengan tambahan beberapa packer. Dengan menggunakan packer kita dapat memisahkan zone-zone yang akan diproduksikan, dengan cara memilih zone mana yang akan dibuka dengan mengatur valve pengatur sirkulasi (circulating valve)

Commingle Completion 

Dengan menggunakan metoda ini maka sumur yang mempunyai lebih dari zone produktif dapat diproduksikan melalui satu production string. Metoda ini terdiri beberapajenis, yaitu:
a. Tanpa menggunakan production tubing,jenis ini biasanya digunakan untuk sumur-sumur dengan produktivitas yang besar dan fluidanya tidak korosif
b. Menggunakan tubing tanpa packer, jenis ini biasanya digunakan untuk sumur dengan fluida produksi bersifat korosif atau mengandung bahan-bahan pembentuk scale. Tubing yang dipasang tersebut digunakan untuk menginjeksi corrosion inhibitor atau paraffin solvent.
c. Single tubing single packer
d. Single tubing single packer dengan ekstra tubing, yang digunakan untuk menginjeksi zat kimia
e. Single tubing dual packer.

Multiple Completion 

Multiple completion seperti halnya telah dijelaskan sebelumnya, seperti menggunakan annulus antara tubing dan casing serta selective circulating valve. Metoda ini cukup memuaskan dalam hal tertentu, tetapi mempunyai kelemahan yaitu:

  • casing akan mengalami beban tekanan dan cepat korosi
  • operasi wireline tidak dapat diterapkan pada zone bagian atas
  • hanya zone bagian bawah dapat ditingkatkan produksinya dengan menggunakan bantuan artificial lift




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment