Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran menggunakan metode inkuiri (inquiry training) pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman yang menginginkan agar siswa bertanya mengapa suatu peristiwa terjadi, kemudian siswa melakukan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data, sampai akhirnya siswa menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sudrajat, 2011).
Ciri-ciri pembelajaran inkuiri yaitu pertama, menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri dan ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental (Herdian, 2010).
Menurut Sudrajat (2011), pembelajaran inkuiri dapat dibedakan menjadi : inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri yang dimodifikasi (modified inquiry), inkuiri bebas (free inquiry), mengundang ke dalam inkuiri (invitation into inquiry), inkuiri pendekatan peranan (inquiry role approach), teka-teki
bergambar (pictorial riddle), pembelajaran sinektik (synectics lesson) dan kejelasan nilai-nilai (value clarification).
0 komentar:
Post a Comment