FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam.
FAKTOR LUAR
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah makanan, air, suhu, kelembaban, oksigen, dan cahaya.
a. Makanan (Nutrisi)
Makanan aalalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Ksrbondioksida diabsorbsi oleh daun, sedangkan air an mineral diserab oleh akar.
Elemen yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah jumlah disebut makroelemen. Ada 9 makroelemen atau 9 unsur utama bahan organik yaitu karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosforus, kalsium, dan magnesium. Elemen yang diperlukan dalam jumlah kecil disebut mukroelemen, yang berjumlah 8. Delapan mikroelemen tersebut adalah sat besi(Fe), klorin, tembaga, magnesium, seng, molibdenum, boron, nikel.
Bila tumbuhan kekurangan sebagian besar nutrisi disebut defsiensi. Defisisensi mengakibatkan menurunya kecepatan pertumbuhan dan bila berkelanjutan akan menyebabkan kematian. Misalnya kekurangan magnesium yang merupakan unsur pembentuk klorofil akan mengakibatkan daun menguning atau klorosis.
- Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enimatis, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air reaksi kimia dalam sel tidak dap berlangsung sehingga mengakibatkan kematian tumbuhan
- suhu
Pada umumnya tumbuhan membetuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling tinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum. Keberadaan suhu erat kaitany dengan kerja enim. Bila suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah enim akan rusak
- Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserab tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian sel-sel cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar
- Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak sama setiap tumbuhan. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal ini dapt kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dari pada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat ditempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tanaman yang dapat berbunga pada hari pendek, adapula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang.
FAKTOR DALAM
Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor dalam misalnya gen dan kromosom
- Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapt diturunkan pada keturunanya. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan dikendalikan oleh gen secara langsung. Dengan kata lain gen dapat mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikanya.
- Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat essensial yang dibuat pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respons pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan lain, misalnya di akar, batang atau daun. Hormon tumbuhan yang telah dukenal antaralain auksin, sitokinin, dan giberelin
A.AUKSIN
Auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan. Salah satu jenis auksin yang dapat diekstraksi dari tumbuhan adalah asam indol asetat atau IAA.
Tempat sintesis auksin adalah meristem apikal, misalnya ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup bunga. Semakin jauh dari ujung tumbuhan konsentrasi auksin semakin menyusut. Untuk melihat struktur, fungsi, dan tempat terbentuknya hormon secara umum lihat tabel 1.1
Tabel 1.1 jenis-jenis Hormon Tumbuhan pada Tumbuhan
Hormon | Pengaruh | Tempat Produksi |
Auksin Mmisalnya IAA | Mendorong pemanjangan batang, pertumbuhan akar, diferensiasi sel dan percabangan, pertumbuhan buah, dominasi apikal, fototropisme, gravitropisme | Dihasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang dan daun-daun muda |
Sitokonin, misalnya Seatin | Mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan, pertumbuhan sel, perkecambahan dan pembungaan, menghambat penuaan | Disintesis pada akar dan diangkut ke organ lain |
Giberelin Misalnya GA3 | Mendororng perkecambahan biji dan tunas, pemanjangan batang, pertumbuhan daun pembungaan dan perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar | Diproduksi dalam meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio |
Asam Absisat | Menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, menunda pertumbuhan (dormansi) | Disintesis pada daun, batang dan buah hijau |
Etilen | Mendorong pemasakan buah, menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal | Diproduksi di jaringan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua |
Lebih jauh mari kita bahas satu persatu fungsi Auksin di berbagai organ tumbuhan
1. .Pengaruh auksin terhadap pembentukan akar pada setek
Untuk menghasilkan akar setek harus mempunyai tunas, karena tunas dapat menghasilkan auksin yang diedarkan didaerah bawahnya, yaitu didasar pemotongan setek tersebut. Setek tanpa tunas dapat membentuk akar asalkan setek diberi auksin/IAA
- Pengaruh Auksin terhadap batang
Membengkoknya batang tumbuhan ke arah sumber cahaya disebabkan karena adanya perbeadan distribusi auksin. Pada daerah gelap konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah yang lebih terang. Oleh karena pemanjangan yang tidak seimbang dari kedua sisi batang ini, batang menjadi membengkok. Went dapat menunjukan bahwa penyinaran pada satu sisi pada ujung koleoptil menyebabkan terjadinya transpor auksin dari sisi yang terkena sinar ke sisi yang gelap
- Pengarug Auksin terhadap daun
Apabila auksin bekerjasama dengan etilen akan terbentuk daerah absisi(pengguguran daun) yang menyebabkan kerontokan.Daun yang menua akan menghasilkan lebih sedikit auksin. Penurunan konsentrasi auksin akan menybabkan sel-sel dilapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Pengaruh Etilen di lapisan absisi adalah menyebabkan sel-sel daun memproduksi enim yang dapat mencerna selulosa dan komponen dinding sel. Akibatnya terjadi pemisahan pada daerah absisi dan akhirnya daun terlepas dari batang. Daerah absisi ini terletak diantara batang dan pangkal tangkai daun.
4. Pengaruh auksin terhadap pembentukan buah
Untuk menumbuhkan buah pada tanaman tertentu bisa dilakukan dengan menyemprotkan larutan IAA atau menempelkan pasta yang berisi IAA pada kepala putik. IAA dapat menyebabkan buah tumbuh dengan baik menjadi buah yang tidak mengandung biji (partenokarpi)
B.SITOKININ
Sitokinin telah banyak diteliti sebagai regulator pertumbuhan. Sitokinin diperoleh dari ragi santan kelapa ekstrak buah apel, dan dari jaringan tumbuhan yang aktif membelah. Sitokinin yang pertama kali ditemukan ialah kinetin. Sitokinin mempunyai pengaruh terhadap berbagai proses pertumbuhan. Jika didalam medium tempat pemeliharaan jaringan tumbuhan diberikan IAA dan kinetin dengan perbandingan tertentu akan terjadi efek pertumbuhan dan perkembangan jaringan tertenti pula. Kinetin tanpa disertai IAA tidak dapat menggiatkan pembelahan sel.
C. GIBERELIN
Giberelin merupakan suatu at yang diperoleh dari suatu jenis jamur yang hidup parasit pada padi di jepang. Percobaan pemakaian hormon Giberelin telah dilakukan terhadap jagung kerdil. Ternyata Gberelin dapat menambah tinggi tumbuha jagung tersebut. Semakin tinggi konsentrasi Giberelin semakin tinggi pula respons pertumbuhanya. Giberelin mempengaruhi perpanjangan sel maupun pembelahan pada jagung kerdil, sedangkan pada tumbuhan jagung normal dan tumbuhan normal lainya pemakaian giberelin tidak memberikan respons.
Hormon lainya yang terdapat pada tumbuhan
Riokalin : Hormon yang merangsang pembentukan akar, identik dengan vitamin B
Kaulokalin : Hormon yang merangsang pembentukan batang
Filokalin : Hormon yang merangsang pembentukan batang
Antokalin : Hormon yang merangsang pembentukan bunga
Asam traumalin : Hormon yang berfungsi untuk memperbaiki bagian tumbuhan yang terluka
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment