DANA KAS KECIL
Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:
1.
Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar
disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Saldo
rekening ini tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika ada pengeluaran kas kecil
pengeluaran ini tidak dibuat jurnal. Jurnal pengeluaran dilakukan pada saat
pengisian kembali (replenishment)
yang biasanya dilakukan dengan menerbitkan cek sesuai bukti-bukti pengeluaran
dari petugas kas kecil.
Jika pada akhir tahun ada pengeluaran kas kecil yang belum
diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran ini tentu belum dicatat, maka pada
akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian dengan men-debet biaya atau aset dan
meng-kredit rekening ”Kas Kecil”. Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal
penyesuaian ini dijurnal balik (direverse),
agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran tersebut konsisten
dengan pembukuan pada waktu yang lain.
Akuntansi untuk dana kas kecil meliputi akuntansi saat
pembentukan, pengisian kembali, dan ayat jurnal penyesuian jika pada akhir
tahun ada pengeluaran yang belum diisi kembali.
1) Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan
menyerahkan sebuah cek nominal Rp 500 kepada petugas akuntansi khusus yang
menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Tgl.
|
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Jan 31
|
Kas Kecil
Kas
|
500
|
500
|
2) Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli
supplies kantor Rp 200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli Rp 150 serta
biaya lain-lain Rp 75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi
ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
3) Karena uang hampir habis maka petugas kas kecil
menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar Rp 425 ke bagian keuangan, kemudian
petugas menerima cek sebesar Rp 425. Tindakan ini disebut pengisian kembali (replenishment). Jurnal yang dibuat:
Tgl.
|
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Des 30
|
Supplies Kantor
Transportation-in
Biaya Lain-lain
Kas
|
200
150
75
|
425
|
4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk
biaya lain-lain sebesar Rp 50, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal
penyesuaian oleh bagian akuntansi sebagai berikut:
Tgl.
|
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Des 31
|
Biaya Lain-lain
Kas Kecil
|
50
|
50
|
5) Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik sebagai
berikut:
Tgl.
|
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Des 31
|
Kas Kecil
Biaya
Lain-lain
|
50
|
50
|
2.
Metode Saldo Berfluktuasi
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar
disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas
kas kecil membuat catatan atas kas kecil. Untuk membuat jurnal dianalisis
dengan seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil. Pada hakikatnya hanya
ada dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil, dan (2)
transaksi yang mengurangi Kas Kecil.
Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi
pengisian kas kecil atau replenishment.
Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya adalah untuk pembayaran biaya
tertentu atau pembelian harta tertentu.
Karena metode saldo berfluktuasi tidak dipakai oleh
pemerintah, maka modul ini tidak memberikan ilustrasi rinci mengenai metode
saldo berfluktuasi.
PENYAJIAN DI NERACA
Kas disajikan di neraca sebesar nilai nominal.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment