-->

Kharakteristik puyuh petelur

Puyuh petelur mempunyai ciri-ciri, diantaranya 

 Bentuk badannya lebih besar dari burung puyuh lainnya, panjang badannya sekitar 19 cm, badannya bulat, ekornya pendek, paruhnya lebih pendek dan kuat, jari kakinya empat buah, tiga jari kakinya kemuka dan satu jari kakinya ke arah belakang, warna kaki kekuning-kuningan.

 Pertumbuhan bulunya menjadi lengkap setelah berumur dua sampai tiga minggu.  Kedua jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan warna bulu, suara dan berat.

 Burung puyuh jantan dewasa mempunyai ciri-ciri 
o bulu pada kepala dan di atas mata pada bahagian alis mata ke belakang terdapat bulu berwarna putih berbentuk garis melengkung yang tebal
o  bulu punggung berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan garis-garis putih
o  sayapnya berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan garis-garis putih; sayapnya berwarna campuran  dengan belang kehitam-hitaman, sayapnya kira-kira 89 mm panjangnya
o  bulu sekitar  kerongkongan bervariasi dari coklat muda (cinnamon) sampai coklat kehitam-hitaman o  bulu dadanya berwarna merah sawo matang tanpa  bercorak kehitam-hitaman.
o Suara yang jantan dewasa keras, bising pada waktu malam dengan suara terus menerus, manakala puyuh betina tidak bersuara keras

 Burung puyuh betina dewasa mempunyai warna bulunya sama dengan bulu yang jantan, kecuali bulu dadanya berwarna merah sawo matang dengan garis-garis atau belang kehitam-hitaman.

 Burung puyuh mencapai dewasa kelamin pada umur sekitar 42 hari atau enam minggu. Berat badan burung puyuh betina dewasa adalah kira-kira 143 gram per ekor,  sedangkan yang jantan kira-kira 117 gram per ekor.

 Burung puyuh betina dapat menghasilkan sampai 200 – 300 butir setahun. Telur sekitar 10 gram beratnya per butir atau 7 – 8 persen dari berat badannya. Kerabang telur berwarna tersifat oleh adanya variasi dari coklat tua, biru, putih dengan berisi bercorak-bercorak hitam, biru atau coklat pada permukaan kulit telur. Pigmen kerabang telur berupa ooporphyrin dan biliverdin.

 Lama penetasan  telurnya antara 16 – 17 hari.

Kharakteristik  pada tiap  jenis  puyuh ada sedikit perbedaan, seperti pada

a) Puyuh Japonica Puyuh Japonica atau bahasa latinnya adalah Coturnix coturnix  Japonica  atau Coturnix adalah puyuh dalama famiali Phasinidae dengan ordo Galliformes  dengan habitat yang berpindah-pindah dari hutan belantara.

Ciri-ciri dari puyuh Japonica ini adalah :
 bulu pada jantan berwarna cinnamon (cokelat muda) pada bagian leher dan dada, sedangkan pada betina berwarna cinnamon yang lebih terang pada bagian kerongkongan dan dada atas serta terdapat totol-totol cokelat tua
 bentuk dan bobot tubuh puyuh betina lebih besar dibandingkan dengan puyuh jantan
 Puyuh jenis ini memiliki keunggulan  dan performa  produksi  sebagai berikut
 mulai bertelur pada umur 35 hari
 mampu menghasilkan telur sebanyak 250 butir – 300 butir per tahun
 telur berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat dan biru
 mampu menghasilkan 3-4 generasi dalam setahun sehingga sering digunakan sebagai hewan percobaan
 memiliki suara yang berirama dan cukup keras sehingga sering dipelihara juga sebagai burung berkicau, dimana puyuh jantan mulai nyaring berkicau pada umur 5 – 6 minggu

b) puyuh Albino, diduga berasal dari keturunan  en resesif puyuh Japonica, dan puyuh bangsa ini banyak dibudidayakan, yang memiliki sifat dan kharakteristik dibawah ini
 memiliki daya penglihatan yang kurang baik (rabun),  sehingga pakan yang diberikan sebaiknya berupa butiran tidak dalam bentuk tepung untuk menghindari penyakit pernapasan atau
snot karena serta sistem pemeliharaan individual dimana masing-masing individu memiliki sangkar sendiri
 produksi telur terkadang melebihi puyuh lain
 tingkat kematian cukup tinggi
 rasio jantan dan betina adalah 30 : 70
 dewasa kelamin 42 hari Karakteristik puyuh Albino ditandai oleh ciri-ciri fisik di bawah ini :
 bulu berwarna putih mulus
 mata berwarna merah menyala
 kaki dan paruh berwarna kuning gading
 puyuh jantan memiliki benjolan pada kloaka
 dada pada jantan berwarna putih polos dan pada betina berwarna abu-abu yang samar

c) Puyuh tegalan Loreng Puyuh Tegalan Loreng merupakan puyuh yang termasuk famili Turnicidae dan banyak ditemui di rerumputan dan habitat terbuka
secara soliter atau berpasangan di India, Cina, Jepang, Asia Tenggara, Filipina, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Bangsa puyuh yang dalam bahasa Latin disebut sebagai Turnix succiator atau dalam bahasa lain dikenal Barred Button Quail ini memiliki sifat dan performa sebagai berikut :
 bahan makanan berasal dari rerumputan, biji-bijian, pucuk dedaunan, serangga dan tempayak
 membuat sarang di rerumputan yang dari rumput dan akar halus
 mampu menghasilkan telur 3 butir – 4 butir dalam satu kali musim bertelur
 telur berwarna keputih-putihan atau kuning pucat berbintik coklat abu-abu dan hitam
 mampu berkembang biak sepanjang tahun dengan puncaknya terjadi pada bulan April
 satu betina memiliki banyak pejantan

Karakteristik  puyuh Tegalan Loreng ditandai oleh ciri-ciri fisik di bawah ini :
 bagian atas tubuh berbintik cokelat
 bagian bawah berwarna kuning cokelat
 paruh dan kaki berwarna abu-abu
 muka dan dagu pada puyuh jantan berbintik putih
 dada pada puyuh jantan bergaris hitam
 dagu dan leher pada puyuh jantan berwarna hitam
 kepala pada puyuh jantan memiliki mahkota warna kehitaman berbercak cokelat
 kepala pada puyuh betina berwarna abu-abu berbercak putih tidak memiliki mahkota



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment