-->

Mekanisme Katup bag 3


x Tuas katup dengan eksenter penyetel (mis. BMW)
 
Gambar 2.63 Kontruksi eksenter penyetel

x Penyetel celah katup pada motor Neptune (Colt)
 
Gambar 2.64 Kontruksi Motor Neptune

x Penyetel Celah Katup Automatis
Fungsi dari sistem adalah menyetel celah katup sehingga tetap sesuai, celah katup tidak berubah akibat keausan pada pagian penggerak

Gambar 2.65 Kontruksi Katup Otomatis

Nama Bagian
1. Badan penumbuk
2. Plunyer (torak)
3. Dudukan batang penumbuk
4. Cincin pengunci
5. Batang penumbuk
6. Pegas plunyer pada ruang tekan
7. Katup peluru

Gambar 2.66 Prinsip Kerja Katup Otomatis

Prinsip Kerja : Gambar 1 Selama penumbuk tidak tertekan, oli mengalir melalui lubang badan penumbuk ke lubang dalam plunyer. Tekanan oli tersebut menekan katup peluru dan mengalir ke ruang tekan sehingga celah katup rapat Gambar 2 & 3 Selama penumbuk tertekan, maka plunyer menerima tekanan dari batang penumbuk. Akibatnya tekanan oli pada ruang tekan melebihi tekanan oli motor dan katup peluru naik menutup lubang ruang tekan. Dengan demikian posisi plunyer dalam badan penumbuk menyatu dan katup akan dibuka seperti pada penumbuk biasa.

c. Tata Cara penyetelan Katup
Secara prinsip katup distel saat kondisi bebas, dimana pada kondisi top kompresi katup isap dan buang pada kondisi bebas. Dengan begitu penyetelan katup dapat dilakukan pada kedua katup, dan berlaku juga pada katup lain yang bebas. Dengan 2 kali posisi top kita dapat menyetel celah katup secara menyeluruh. Contoh untuk 4 silinder pada posisi top kompresi silinder no 1, kondisi katup yang bebas adalah : silinder 1(in dan ex), silinder 2 (in), silinder 3 (ex), silinder 4 over lap. Pada saat top 4 silinder 4 (in dan ex), silinder 3 (in), silinder 2 (ex), dan silinder 1 overlap.
 
Gambar 2.67 Posisi katup yang dapat disetel

Berlaku pula untuk jenis katup DOHC. x Putar poros engkol sampai posisi top 1 (lihat tanda top)
 
Gambar 2.68 Memposisikan Top Silinder

x Setel celah katup yang bebas yaitu yang diberi tanda angka
 
Gambar 2.69 Silinder yang dapat disetel

x Putar poros engkol 360 q (satu putaran)
x Setel celah katup yang belum (kebalikan yang tadi)
 
Gambar 2.70 Posisi silinder yang dapat disetel katupnya



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment