-->

Penentuan skala usaha

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah produksi yang ingin diusahakan, diantaranya:

a) Data dan informasi  pasar Untuk sebuah usaha yang dimaksud  pasar adalah seluruh orang  yang ada di sebuah wilayah geografis tertentu yang membutuhkan barang  atau jasa serta, bersedia dan mampu membelinya. Calon konsumen dapat digambarkan sebagai orang yang membutuhkan atau menginginkan jenis produk yang akan diusahakan,  orang yang mampu membeli barang/produk dan orang yang ingin membeli produk (telur).  
Tidak sedikit  peternak yang kurang menguasai informai pasar, kurang berkoordinasi  dan kurang kebersamaan  dalam menguasai pasar. Akibatnya peternak kadang-kadang menerima informasi yang salah. Salah satunya  dapat dilihat dari paniknya para peternak  ketika mendengar isu membanjirnya pasokan. Akibatnya, posisi transaksi  peternak sangat  lemah dan harga dapat menjadi lebih buruk lagi. Kekurangan informasi inilah yang merupakan titik lemah peternak  sehingga pedagang pengumpul dapat menekan posisi penawaran peternak.

 Mengenal pasar Ada hal yang lebih penting lagi yang biasanya dilupakan oleh seorang peternak, yaitu kurang peduli untuk mengenal calon konsumen lebih dekat. Seorang wirausaha harus mengetahui  calon konsumen. Diantaranya :
a. Mengenal konsumen : diantaranya usia, jenis kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan,  dan penghasilan.
b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen
c. Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian
d. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian

 Prospek pasar Produk unggas (telur) adalah mempunyai sifat cepat rusak, sehingga apabila  produk tidak laku terjual maka akan merugi. Oleh sebab itu sebelum melakukan suatu usaha, harus sudah ada  yang siap menerima hasil produksinya, oleh sebab itu pasar  yang akan dituju harus sudah jelas. 
Ada dua jenis Pasar yang akan dituju, diantaranya

o Langsung dijual ke konsumen melalui pasar.  Ada dua jenis pasar, yaitu :

- pasar tradisional Pasar tradisional  yaitu  pertemuan antara pembeli dan penjual terjadi secara tradisi atau terbentuk secara alami. Di pasar tradisional, telur ayam di jual apa adanya dan pembeli bebas untuk membeli atau tidak. Ragam dan kualitasnyapun berbeda dan pembeli diberi kesempatan untuk memilih, dan harganyapun dapat ditawar

- Pasar modern.  Pasar modern biasanya terletak di kota-kota besar, dengan penuh kenyamanan berbelanja.  Ditinjau dari sudut pemasaran,  kedua pasar ini sama saja karena di sini bertemu permintaan dan penawaran dengan harga yang tercermin dalam keadaan pasar yang bersangkutan. 
Dipasar tradisional  biasanya harga yang ditawarkan  belum pasti. Sedangkan di pasar modern harga yang ditawarkan  sudah tidak  dapat berubah. sedangkan dilihat dari sudut  penjual, penjual di pasar tradisional  biasanya yang mengarahkan penjual, sehingga pembeli  menjadi tertarik  dengan barang yang ditawarkan. Perbedaan lain adalah dari segi kualitas, dimana  pasar modern lebih mengutamakan kualitas.

o Dijual melalui pedagang pengumpul, pedagang grosir, pedagang eceren, koperasi, restaurant, cafe , dll. Apabila kita mampu, tidak ada salahnya kita memasarkan sendiri produk (telur) yang kita hasilkan. Apalagi seandainya Anda mempunyai rekanan  baik di hotel, restouran ataupun rumah makan yang membutuhkan produk kita (telur), maka ini merupakan keempatan yang sangat baik . namun apabila tidak mampu maka dapat menggunakan peran lembaga pemasaran  eperti pedagang pengumpul. Oleh sebab itu kita harus memperhitungkan  kekuatan dan kemampuan  yang kita miliki dalam pangsa pasar maupun tiap jalur pemasaran.  Apabila kita tidak mampu di sektor  eceran, maka cari pedagang besar atau suplier. Banyak peternak yang hanya  menggunakan sistem  pemasaran satu arah, dengan cara bekerja sama dengan pedagang pengumpul, tetapi dapat pula menggunakan  sistem pemasaran yang banyak arah. 

 Target pasar  Target pasar usaha unggas petelur pada umumnya pasar tradisional, toko-toko grosiran, rumah makan, restaurant, dan nasi ampera, penjual martabak, pedagang atau pengusaha  telur asin, dan lainnya.  Saat ini kebutuhan telur unggas masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional. Sementara itu kecenderungan pasar akan telur unggas, terutama telur ayam masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan telur ayam cukup tinggi,  distributor telur ayam masih minim dan masih sangat dibutuhkan.
Produk (telur) yang dihasilkan dapat  dipasarkan melalui beberapa cara seperti : 

o Agen,  baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya agen-agen tersebut akan mengirim ke berbagai wilayah Kota/ daerah sekitarnya

o Pasar. misalkan pemasaran dapat melalui pasar induk, dimana pasar induk biasanya  dapat menampung dalam skala yang lebih besar

o  Hotel, restoran dan rumah makan. Pemasaran  juga dapat dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.

o Pangsa pasar Pangsa pasar adalah bagian  permintaan dan penawaran, dimana kekuasaan atau kemampuan kita untuk menjual hasil peternakan (telur unggas) secara langgeng baik di pasar tradisional maupun secara modern. Permintaan yang kita kuasai secara mantap menyebabkan penjualan hasil peternakan sudah pasti. Artinya tidak ada lagi keraguan  bahwa telur yang diproduksi yang akan di jual tidak laku  di pangsa pasar yang sudah dipegang. Oleh sebab itu pangsa pasar harus sudah diduga atau diramalkan  sebelum kegiatan produksi dimulai. Fungsinya untuk memantapkan  penjualan hasil produksi, sehingga harus sudah ada bayangan banyaknya barang (telur) yang akan di jual pangsa pasar ini harus dipikirkan  dan diusahakan  penguasaannya pada taraf perencanaan produksi. 

 Permintaan pasar Permintaan telur unggas setiap tahunnya diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, meningkatnya daya beli dan gizi masyarakat serta meningkatnya produksi daging dan jumlah pemotongan ayam. Apalagi pada hari-hari besar biasanya permintaan masyarakat akan telur  meningkat. 

 Harga Selain permintaan pasar akan telur unggas khususnya  telur ayam ras,  hal lain yang perlu diperhatikan adalah harga. Berapa harga DOC yang akan dipelihara dan berapa  harga jual telur ungas (ayam) hasil produksi unggas petelur yang dipelihara tersebut di pasar.   Hal ini perlu diperhatikan dan dicermati betul, 
kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.  Untuk menjaga agar harga telur  tidak fluktuatif, maka perlu dilakukan  penjajakan untuk kerjasama. Misalnya
penjajakan harga kontrak dengan penjual bibit (DOC) atau pullet atau pembeli telur ayam.  Langkah ini dapat dilakukan untuk mencegah  resiko harga DOC yang  melambung tinggi,  tetapi harga telur unggas setelah dipanen jatuh. 

 Pesaing Pesaing  merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana usaha unggas  petelur. Tanpa pertimbangan  dari aspek pesaing,   rencana usaha unggas petelur ini sulit  kiranya untuk menduga  apakah usaha unggas petelur  yang akan dijalankan  akan untung atau rugi.  Ketajaman dalam menduga atau menganalisis pesaing bagi suatu usaha unggas petelur  sangat menentukan  beberhasilan usaha tersebut. Adapun pesaing di dalam usaha unggas petelur  bisa pengusaha lokal (pengusaha kecil), pengusaha dari luar daerah (pengusaha  sedang) atau pengusaha  besar. Kira-kira pesaing yang ada yang mana, sehingga petani atau  peternak  di dalam menyusun perencanaan usaha akan lebih matang dan mantap

 Transportasi Selain  permintaan pasar, harga, lokasi usaha dan calon pembeli,  serta pesaing.  Masalah transportasi juga perlu dipertimbangkan. Faktor transportasi  inilah yang biasanya merupakan  kunci keberhasilan  atau penyebab kegagalan dalam  suatu usaha ayam petelur. Hal ini dikarenakan menyangkut biaya transportasi dan ketersediaannya setiap  saat diperlukan.  Berapa jarak lokasi usaha unggas petelur dengan  pasar tempat penjualan telur unggas  tersebut, bagaimana ketersediaan alat  transportsi serta bagaimana kondisi sarana jalan. Kesemua faktor tersebut  akan mempengaruhi  dalam menyusun rencana usaha unggas petelur.
Semakin lengkap data dan informasi pasar di lapangan akan semakin tepat dalam menyusun  rencana usaha unggas petelur  tersebut.  



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment