Penentuan biaya, pendapatan, keuntungan dalam bisnis unggas petelur
a) Penentuan Biaya Biaya dalam usaha peternakan mencerminkan segala peneluaran dan penggunaan sumberdaya untuk menghasilkan sejumlah produk peternakan. Besar kecilnya besar kecilnya biaya itu tergantung pada diri kita sendiri sebagai pengelola peternakan.
Biaya yang dikeluarkan dalam operasional peternakan merupakan biaya yang harus dikeluarkan secara kontan maupun kredit. Biaya inilah yang harus tertutupi oleh hasil penjualan. Penentuan jumlah biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sama antara satu peternakan dengan peternakan lain. Hal ini tergantung pada beberapa hal, diantaranya :
Biaya yang dikeluarkan tergantung pada jenis ternak unggas yang dipelihara. Sebagi contoh, dalam jumlah yang sama , peternak ayam ras petelur tentu memerlukan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan puyuh. Demikian juga biaya operasional itik dengan ayam ras petelurpun berbeda.
Besar kecilnya skala usaha yang akan dilakukan akan berpengaruh juga terhadap biaya yang akan dikeluarkan. Sebagai contoh ayam ras petelur berskala 10.000 ekor akan mengeluarkan biaya jauh lebih besar dibandingkan peternakan ayam yang sama dengan kapasitas yang berbeda, misal 1.000 ekor.
Biaya yang dikeluarkan tergantung pada kemampuan manajemen dan administrasi peternakan. Peternakan yang administrasinya rapih dan benar akan mengeluarkan biaya produksi yang lebih sedikit dan lebih efisien karena mampu menekan biaya dibandingkan dengan peternakan yang administrasinya acak-acakan. Dalam biaya ini Anda mengenal biaya peternakan dan biaya produksi. Sedangkan dalam biaya produksi ada biaya variabel dan biaya tetap operasional
Biaya dapat dibedakan dua macam yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya tetap Biaya tetap artinya biaya yang tetap harus dikeluarkan saat ada atau tidak ada unggas dikandang. Contoh biaya tetap diantaranya pajak bumi dan bangunan, rekening listrik an telepon, biaya keamanan desa, bunga pinjaman dan penyusutan. Biaya tetap selalu dikeluarkan dengan tidak mempedulikan produksi di areal perkadangan. Disamping biaya tetap peternakan tersebut diatas, dikenal juga biaya tetap operasional. Biaya tetap operasional adalah biaya tetap yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan operasional produksi atau melebihi kurun waktu seperti biaya penyusutan kandang, alat dan mesin peternakan. Kedua biaya tetap tersebut, biasanya disebut sebagai biaya tetap.
Rata-rata biaya tetap akan akan semakin kecil dengan bertambahnya jumlah unggas yang dipelihara. Rata-rata biaya tetap diperoleh dengan cara membagi total biaya total biaya tetap dengan total hasil peternakan. Biaya ini penting dalam menganalisis pengeluaran tetap yang berlebihan atau pemborosan.
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap disebut juga sebagai biaya variabel, yang artinya bahwa besar kecilnya baya yang dikeluarkan tergantung kepada jumlah ternak yang dipelihara atau tergantung kepada kapasitas produksi pada masa produksi yang bersangkutan. Maksudnya apabila Anda memelihara ayam petelur 10.000 ekor maka biaya variabelnya lebih besar daripada biaya variabel peternakan yang jenis ayamnya sama dengan sistem yang sama, tetapi jumlahnya hanya 100 ekor.
Yang termasuk biaya variabel adalah yang berhubungan dengan ternak itu sendiri, diantaranya biaya bibit, pakan, pemeliharaan dan kesehatan. Besar kecilnya biaya tidak tetap sangat tergantung dari besar kecilnya jumlah ternak yang dipelihara. Biaya total adalah biaya variabel ditambah dengan biaya tetap.
o Pendapatan Penerimaan adalah jumlah yang dijual (termasuk yang digunakan unuk keperluan sendiri) dikalikan dengan harga. Umumnya dalam suatu peternakan, harga yang dikenakan dalam penerimaan adalah harga peternak atau harga yang berlaku di tingkat peternakan. Sedangkan pendapatan adalah penerimaan dikurangi dengan dengan biaya produksi .
o Keuntungan Suatu usaha dikatakan untung apabila penerimaan dikurangi dengan biaya tetap ternyata ada sisa dari penerimaan dikurangi penyusutan, bunga bank dan
restribusi ke pemda (kalau ada). Biasanya peternak hanya membandingkan dengan biaya variabel untuk dievaluasi di masa produksi yang bersangkutan.
0 komentar:
Post a Comment